Kasus Pembunuhan Bos Ekspedisi
FAKTA Kasus Pembunuhan Bos Ekspedisi, Siapkan Lima Rencana Pembunuhan Sebelum Tembak Korban
Pihak kepolisian mengungkap kasus penembakan terhadap Bos Ekspedisi. Polisi menyebutkan, para tersangka kasus penembakan terhadap Bos Pelayaran...
DM menunggu di depan ruko Royal Gading Squere Kelapa Gading sejak lagi, siang baru berpapasan dengan korban dan setelah dipastikan itu korban, dia tembak korvan dari jarak dekat," tuturnya.
• Jajaran Ditlantas Polda Metro Jaya Bagi-bagikan Masker Merah Putih ke Penumpang KRL
Total ada lima tembakan yang dikeluarkan pelaku DM pada korban, tapi hanya tiga peluru yang mengenai korban hingga membuatnya tewas seketika.
Pasca penembakan, para pelaku kembali berkumpul di kawasan Tangerang hingga akhirnya mereka kembali pulang ke kampung halamannya di Lampung.
"DM ini orang sipil, dia tak punya kemampuan menembak, sehingga sebelum hari H eksekusi dia belajar menembak dahulu.
Sewaktu menembak pun dilakukan dari jarak dekat agar bisa mengenai korban," terangnya.
Dia menambahkan, terkait senjata api yang dipakai DM itu sudah disiapkan oleh AJ.
Sedangkan AJ mendapatkan senpi ilegal itu dari seseorang berinisial TH, yang mana dibelinya sejak tahun 2012 silam diduga sebagai koleksi seharga Rp 20 juta berikut 43 butir peluru.
"Sejauh ini, 12 tersangka yang terlibat dalam kasus pembunuhan berencana itu baru pertama kalinya melakukan itu, tak ada catatan mereka ini residivis, sama halnya dengan DM selaku eksekutor.
Mereka mau mengikuti permintaan NL karena didasari rasa kekerabatan saja, sama-sama menyegani orangtua NL," katanya.
12 Tersangka
Dalam kasus tersebut, Nana menyebutkan ada sebanyak 12 orang tersangka yang berhasil dibekuk pihaknya.
"Jadi ada 12 orang yang ditangkap terkait kasus penembakan di Kelapa Gading itu, yang mana mereka ini satu jaringan atau satu kelompok dalam kasus pembunuhan tersebut," ujar Kapolda Metro Jaya, Irjen Nana Sudjana pada wartawan, Senin (24/8/2020).
Menurutnya, 12 orang itu memiliki perannya masing-masing dalam kasus pembunuhan itu, yakni NL (34) dan suami sirihnya, R alias MM (42) merupakan otak dari pembunuhan tersebut.
Lalu, DW (45), R (52), dan RS (45) selaku perencana pembunuhan bersama NL dan R alias MM.
Selanjutnya, eksekutor pembunuhan yang menembak korban dengan senjata api berinisial DM (50) bersama SY (58) selaku Joki.