Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kabar Korut

Kim Jong Un Perintahkan Aparat Sita Anjing Peliharaan Warga untuk Dimasak

Langkah Kim itu diyakini bertujuan untuk meredam ketidakpuasan publik di tengah situasi ekonomi yang semakin kolaps.

(KCNA via REUTERS)
Pemimpin Tertinggi Korea Utara Kim Jong Un mengadakan rapat darurat bersama politbiro pada Sabtu (25/7/2020), ketika ada dugaan kasus virus corona muncul di Korut. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Bukan Kim Jong Un namanya bila tak melakukan kebijakan kontroversial.

Salah satu langkah pemimpin tertinggi Korea Utara tersebut kali ini terkesan nyeleneh.

Pemimpin Korea Utara tersebut kini kembali menjadi sorotan beberapa hari terakhir.

Semua bermula dari perintahnya untuk menyita anjing peliharaan milik warga Korut.

Anjing tersebut kemudian diserahkan ke restoran untuk dimasak.

Langkah Kim itu diyakini bertujuan untuk meredam ketidakpuasan publik di tengah situasi ekonomi yang semakin kolaps.

Termasuk soal masalah kekurangan pangan.

Anjing peliharaan diilaporkan hanya dimiliki oleh orang kaya maupun pejabat berpengaruh Korea Utara di ibu kota Pyongyang.

Sudah Setahun Duda Ini Curi Pakaian Dalam Warga dari Jemuran, Temuan Koleksinya Capai Ribuan Helai

tribunnews
Kim Jong-un (asia.nikkei.com)

Pihak Korut menganggap anjing sebagai "simbol kemerosotan yang dibawa duniat Barat",.

Di mana warga lainnya hanya memelihara babi atau pun hewan ternak lainnya.

Bulan Juli 2020 kemarin, Kim Jong Un mengeluarkan larangan kepemilikan hewan peliharaan.

Ia menyebut hal tersebut sebagai "tren dari ideologi burjois".

Sumber kepada harian Korea Selatan Chosun Ilbo mengungkapkan, aparat Korut memaksa warga yang kedapatan mempunyai anjing untuk menyerahkannya.

Atau jika mereka menolak, pihak keamanan akan menyitanya di mana ada sebagian yang dijual ke kebun binatang milik negara.

Ada juga yang dilaporkan diserahkan ke restoran khusus daging anjing.

Sehingga canine itu bisa diolah, dilansir Sky News Senin (17/8/2020).

Masakan berbahan daging anjing cenderung populer di China dan Semenanjung Korea.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved