Vladimir Putin
Presiden Rusia Vladimir Putin Beri Peringatan Keras ke Kanselir Jerman Angela Merkel soal Belarusia
pejabat penegak hukum yang telah membantunya menindak pengunjuk rasa yang menuntut dia mundur selama 10 hari terakhir.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Presiden Rusia Vladimir Putin dikabarkan memberi peringatak ke Kanselir Jerman Angela Merkel soal Belarusia.
Putin meminta Merkel untuk tak mencampuri urusan Belarusia.
Katanya, negara manapun yang ikut campur tak bisa diterima.
Setiap upaya semacam itu akan menyebabkan eskalasi krisis politik di Belarusia, kata Putin kepada Merkel melalui panggilan telepon, menurut Kremlin dalam sebuah pernyataan Selasa (18/8), seperti dikutip Reuters.
Alexander Lukashenko, Presiden Belarusia, Selasa (18/8/2020), memberikan medali "untuk pelayanan yang sempurna" kepada pejabat penegak hukum yang telah membantunya menindak pengunjuk rasa yang menuntut dia mundur selama 10 hari terakhir.
• Selang Dua Hari, Ada Dua Pasien Kasus Probable Dimakamkan Satgas Covid-19 Minsel
• Ditlantas Polda Sulut Kedepankan Tindakan Preventif Tingkatkan Kepatuhan Masyarakat dalam Berkendara
Sebelumnya, Presiden Donald Trump mengatakan, Amerika Serikat (AS) akan mengamati dengan cermat situasi "mengerikan" di Belarusia, di mana krisis politik meletus setelah Pemilihan Presiden pada 9 Agustus yang menurut pengunjuk rasa dicurangi.
"Ini mengerikan. Itu situasi yang mengerikan, Belarusia. Kami akan mengikutinya dengan cermat," kata Trump, Senin (17/8/2020), seperti dikutip Reuters.
Pasukan keamanan Belarusia bentrok dengan pengunjuk rasa di Minsk dan kota-kota lain, setelah Lukashenko mengklaim kemenangan telak dalam pemilihan ulang dalam pemungutan suara yang menurut lawannya telah dicurangi.
• Ditlantas Polda Sulut Kedepankan Tindakan Preventif Tingkatkan Kepatuhan Masyarakat dalam Berkendara
• Ditanya soal Sosok Tantowi Yahya, Helmy Yahya: Itu Musuh Gue, Saingan Gue
Lukashenko mengatakan pada Senin (17/8/2020), dia akan bersedia menyerahkan kekuasaan pasca referendum dalam upaya nyata untuk menenangkan protes massa dan pemogokan yang menjadi tantangan terbesar selama 26 tahun masa jabatannya.
Situasi di Belarusia, negara penting secara strategis yang membawa ekspor energi Rusia ke Barat, berubah-ubah setelah demonstrasi terbesar yang menentang Pemerintahan Lukashenko pada Minggu (16/8).
Para pengunjuk rasa mengatakan, Lukashenko secara besar-besaran mencurangi pemungutan suara untuk memastikan kemenangan telak palsu.
Kandidat oposisi Sviatlana Tsikhanouskaya adalah pemenang sesungguhnya, kata mereka.