Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Bantuan Pulsa Akan Diberikan Kepada Mahasiswa

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan kini tengah mengkaji rencana pemberian bantuan pulsa

Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg
Tribunnews.com/Reza Deni
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (20/2/2020) 

TRIBUNMANADO.CO.ID, JAKARTA - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan kini tengah mengkaji rencana pemberian bantuan pulsa kepada mahasiswa selama pandemi Covid-19.

PSI Siapkan Artis Giring Ganesha Calon Presiden, Serius?

Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbud Nizam mengatakan bantuan pulsa tersebut diberikan kepada mahasiswa agar bisa menjalani kuliah jarak jauh secara daring. "Bantuan pulsa untuk mahasiswa dalam pengusulan, mudah-mudahan bisa terealiasi," ujar Nizam dalam webinar LLDIKTI Wilayah 15, Selasa (18/8).

Selain itu, Kemendikbud juga sedang mengusulkan bantuan tablet untuk membantu pembelajaran di daerah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T). Usulan ini disampaikan Kemendikbud kepada Kementerian Keuangan.

Kemendikbud juga sedang menyalurkan bantuan uang kuliah untuk mahasiswa yang ekonominya terdampak pandemi Covid-19. "Sedang kita upayakan bantuan uang kuliah untuk mahasiswa," kata Nizam.

Sebelumnya Kemendikbud juga memberikan bantuan UKT atau biaya perkuliahan kepada 410 ribu mahasiswa 3, 5 dan 7 kepada PTN dan PTS dengan menggunakan anggaran Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah pada Pusat Layanan Pembiayaan Pendidikan. Mendikbud Nadiem Makarim juga telah mengeluarkan Permendikbud Nomor 25 Tahun 2020 yang memberikan keringanan Uan

Nizam mengatakan perguruan tinggi di Indonesia telah melakukan pembelajaran daring sejak awal masa pandemi Covid-19. Menurut Nizam, hampir seluruh perguruan tinggi telah melakukan pembelajaran daring.

"Selama 5 bulan kemarin. Saat pandemi, kita sudah melakukan pembelajaran daring sesuai arahan mas menteri sejak 9 Maret," ujar Nizam. Nizam mengatakan Kemendikbud melakukan langkah untuk membantu perguruan tinggi dalam pembelajaran daring.

Langkah Kemendikbud tersebut adalah dengan memasukan situs pembelajaran daring perguruan tinggi ke dalam white list. Perguruan tinggi yang situs masuk white list tidak dikenakan tarif oleh penyedia jasa internet.

25 Ucapan Tahun Baru Islam 1442 H, Cocok Jadikan Status di WhatsApp, Facebook, Instagram dan Twitter

"Kita lakukan pertama kita me-whitelist-kan kampus-kampus yang punya situs pembelajaran daring. Kita sampaikan ke Kominfo dan penyedia jasa internet untuk me-whitelist-kan. Artinya akses perguruan tinggi tersebut tidak berbayar sejak akhir Maret," jelas Nizam.

Kemendikbud juga menyediakan konten pembelajaran daring bagi dosen yang tidak memiliki materi perkuliahan. Pembagian materi perkuliahan ini dilakukan dengan cara berbagi antar kampus. "Ini yang banyak di manfaatkan oleh perguruan tinggi kita. Sekitar 300 perguruan tinggi saling berbagi konten ini," tutur Nizam.

Selain itu, Kemendikbud juga menyediakan platform Learning Management System (LMS) bagi perguruan tinggi yang belum memiliki. Platform ini dapat diakses secara gratis oleh perguruan tinggi melalui laman SPADA.

Wakil Ketua MPR RI Jazilul Fawaid meminta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melakukan perbaikan akses terhadap wilayah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T). Menurutnya, pembelajaran jarak jauh di masa pandemi sangat penting untuk dilakukan para pelajar dan mahasiswa.

"Semestinya Kemendikbud dengan seluruh unsur, pejabat pemerintah yang lain menyelesaikan atau menjadikan pembelajaran jarak jauh disiapkan infrastruktur aksesnya secara baik," ujar Jazilul.

Dirinya berharap pembelajaran jarak jauh tidak hanya dijadikan pilot project. Serta tidak hanya dijalankan karena situasi pandemi Covid-19 ini. Menurut Jazilul, dibutuhkan pembangunan infrastruktur akses pembelajaran jarak jauh yang berkesinambungan. "Memberikan akses layanan pendidikan kepada seluruh daerah yang ada di Indonesia utamanya di 3T," kata Jazilul.

Selain itu, Jazilul menilai Kemendikbud perlu membuat regulasi untuk meningkatkan kualitas pembelajaran jarak jauh. Jazilul mengungkapkan dari 86 juta peserta didik, baru 30 persen yang sudah menerima pembelajaran jarak jauh.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved