Berita Bolmong
Desa 'Emas' Ini Rayakan Kemerdekaan RI Dalam Isolasi
Minggu (16/8/2020), sehari jelang Hari Kemerdekaan Indonesia, kesibukan terlihat di salah sudut Desa Bakan, Kecamatan Lolayan, Kabupaten Bolmong
Penulis: Arthur_Rompis | Editor: David_Kusuma
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Minggu (16/8/2020), sehari jelang Hari Kemerdekaan Indonesia, kesibukan terlihat di salah sudut Desa Bakan, Kecamatan Lolayan, Kabupaten Bolmong, Provinsi Sulawesi Utara.
Beberapa orang berkumpul, tampak mengerjakan sesuatu.
Ini bukan kesibukan untuk membangun bangsal perayaan acara tujuh belasan.
Tapi pembuatan pos Covid-19. "Kami lagi dirikan pos pemantauan," kata Sangadi Bakan Hasan Mokodompit.
Seisi desa penghasil emas tersebut, terpaksa melalui hari kemerdekaan RI ke 75 dalam isolasi.
Mereka tak bisa keluar desa tanpa izin khusus.
• Tatong Bara Terima 10 Sertifikat Tanah, Masih Ada Target 72 Bidang Belum Bersertifikat
• Calon Wali Kota dan Wakil Harus Penuhi Hal Ini di Kepolisian
• Usung Kolintang Minahasa, Sanggar Mazani Masuk 10 Besar Nasional Festival Musik Tradisi
Warga luar juga terlarang memasuki desa tersebut.
Ini buntut dari penerapan tanggap darurat Covid-19 di desa tersebut.
Tanggap darurat diterapkan menyusul pengambilan jenazah Covid-19 dari rumah sakit
dan penguburannya tanpa protokol Covid-19.
Tanggap darurat akan berlangsung selama 14 hari. Kejadian ini menambah
duka warga Bakan.
Sebelumnya warga yang sebagian besar berprofesi sebagai penambang, kehilangan pekerjaan
setelah aparat melarang kegiatan pertambangan liar.
IKUTI INSTAGRAM TRIBUN MANADO:
Sejumlah warga jatuh miskin mendadak.
Mahasiswa tak bisa lanjutkan kuliah. Banyak warga yang terserang masalah kesehatan
mental seperti depresi.
Dikatakannya pos dibuat untuk memantau warga.