News
Kades Mengamuk Lalu Buang Daging Busuk Hasil dari BPNT, Warganya Sudah Muntah-muntah, Ada yang Sakit
Arif fngamuk dan langsung membuang daging-daging busuk yang hendak disalurkan.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Arif Rahman Hakim, seorang kepala desa (kades) di Tuban, Jawa Timur mengamuk karena nasib warganya.
Ia mengetahui warganya sakit dan muntah-muntah akibat mengonsumsi daging busuk.
Daging tersebut merupakan pemberian dari program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT).
• Resep Sup Jagung Spesial dengan Tambahan Daging Paha Ayam, Rasanya Bikin Nagih!
• Resep Bubur Daging Gurih, Bikin Momen Makan Bersama Keluarga Jadi Makin Istimewa!
• Resep Bola Bola Daging Santan Pedas, Sajian Pelengkap Cocok Disantap Bersama Nasi
Tak hanya mendatangi lokasi penyalur bantuan, Arif juga mengamuk dan langsung membuang daging-daging busuk yang hendak disalurkan.
Berawal warganya muntah-muntah
Betapa kagetnya Arif, Kepala Desa Socorejo mengetahui daging bantuan yang diterima salah satu warga Desa Socorejo busuk dan berbau sedap.
Hal itu ia ketahui bermula dari laporan warganya.
"Itu warga saya, suaminya Ibu Rami, saya lupa namanya kan sampai sakit dan muntah-muntah setelah makan daging dari BPNT," ujar Arif, Kamis (13/8/2020).
Sakit perut usai menyantap daging busuk bantuan, warga pun melaporkan pada kepala desa mereka.

Datangi lokasi dan buang daging
Geram lantaran warganya mendapatkan bantuan daging busuk, Arif mendatangi agen penyalur bahan pokok program BPNT.
Ia semakin terkejut karena mendapati beberapa bungkusan daging ayam mulai membusuk di lokasi itu.
Arif marah dan langsung membuang daging-daging busuk itu ke jalan.
Daging-daging beraroma tak sedap itu sedianya akan dibagikan pada Keluarga Penerima Manfaat (KPM) BPNT.
Minta supplier main-main dengan bantuan pemerintah
Arif menyayangkan bantuan tak layak itu akan disalurkan pada warga yang kurang mampu.
Ia meminta agen dan penyalur tak main-main dengan program bantuan pemerintah.
Warga, kata dia, tak bisa berbuat banyak walaupun bantuan yang mereka terima tak layak.
Akibatnya, mereka menerima daging busuk itu dan muntah-muntah usai mengonsumsinya.
Suplier dievaluasi
Agen penyalur bahan pokok program BPNT di Desa Socorejo, Kecamatan Jenu, Mabrur mengatakan pihaknya tidak bisa mengontrol kualitas barang atau bahan pokok.
Agen, kata dia, hanya tempat menyalurkan barang maupun bahan pokok secara langsung pada KPM program BPNT.
Sedangkan, barang-barang yang akan disalurkan ke KPM itu dibelanjakan dan dikirim dari suplier.
Ia mengakui, kualitas daging kemarin terlihat dioplos oleh suplier. Ada yang berkualitas baik namun ada yang jelek.
"Adanya yang dikirim seperti itu, kami bagikan apa adanya, kami hanya menyalurkan kok," kata dia.
Merespons hal tersebut Plt Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Tuban Joko Sarwono memastikan daging-daging tersebut telah diganti daging baru dan mengevaluasi suplier.
"Pagi ini sudah diganti yang baru dan sudah diterimakan ke KPM," ujar dia.
Joko tetap akan memanggil pihak-pihak yang terlibat dalam penyaluran program BPNT, termasuk Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT Ronggolawe Sukses Mandiri sebagai suplier tunggal program BPNT di Kabupaten Tuban.
"Walaupun barangnya sudah diganti, tapi tidak menggugurkan tanggungjawab, kami akan tetap mengevaluasi dan memberikan surat peringatan serta bisa sampai pemutusan hubungan kerja," terang dia.
Sumber: Kompas.com (Penulis : Kontributor Tuban, Hamim | Editor : Robertus Belarminus)