Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Fenomena Langit

Penjelasan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional Mengenai Hujan Meteor Malam Ini

Inilah Penjelasan Kepala Bidang Diseminasi Pusat Sains Antariksa Lapan Emannuel Sungging Terkait Hujan Meteor yang akan terjadi malam ini.

Tribun Manado
Ilustrasi Hujan meteor. Ada hujan meteor malam ini. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Ada fenomena langit mulai malam ini Rabu 12 Agustus 2020. 

Akan berlangsung hingga besok hari Kamis 13 Agustus 2020. 

Fenomena langit yang dapat disaksikan yaitu hujan meteor Perseids. 

Dapat dilihat dari langit di seluruh wilayah Indonesia.

Berikut penjelasan lengkap dari LAPAN.

Pukul 05.30 WIB Keluar Rumah, Jam 7 Pedagang Sate Berinisial S Ini Dikabarkan Meninggal Dunia

Mulai Hari Ini Aktivitas di Gedung Kemenkumham Ditutup, Akan Dibuka Akhir Pekan Depan

Kepala Bidang Diseminasi Pusat Sains Antariksa Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Emannuel Sungging menuturkan, hujan meteor sebenarnya bisa terjadi sepanjang tahun.

Hujan meteor bisa terjadi karena dalam revolusi mengitar matahari, bumi senantiasa melewati wilayah yang tidak sepenuhnya hampa.

Penampakan itu terjadi, ketika melewati daerah yang terkontaminasi oleh debu komet, asteroid, atau debu-debu kosmis lainnya.

Puncak hujan meteor Perseid; 12-13 Agustus 2020

Astronom amatir Indonesia, Marufin Sudibyo menjelaskan bahwa hujan meteor Perseids adalah hujan meteor periodik yang disebabkan persinggungan bumi dengan partikel-partikel debu produk emisi komet Swift Tuttle (109P).

Untuk diketahui, komet Swift Turttle (109P) merupakan komet yang berperiode panjang yaitu sekitar 113 tahun.

Marufin berkata, periode panjang komet Swift Tuttle (109P) ini berpotensi bahaya bagi Bumi dalam seabad ke depan.

Emanuel pun menambahkan, hujan meteor Perseids dinamai berdasarkan titik radian atau titik asal munculnya hujan meteor yang terletak di konstelasi Perseus.

Hujan meteor Perseids kali ini dianggap pula sebagai fenomena hujan meteor besar di periode tahun ini.

"Nanti yang lebih besar itu hujan meteor Perseid di bulan Agustus," kata Emanuel kepada Kompas.com, Senin (27/7/2020).

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved