PA 212 Ganjalan Prabowo Menuju Kursi Presiden
Prabowo Subianto terpilih kembali sebagai Ketua Umum Partai Gerindra dalam Kongres Luar Biasa (KLB).
Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg
TRIBUNMANADO.CO.ID, JAKARTA - Prabowo Subianto terpilih kembali sebagai Ketua Umum Partai Gerindra dalam Kongres Luar Biasa (KLB) pada Sabtu (9/8).
• Spanduk HUT RI Dilarang Gunakan Foto Jokowi
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra Ahmad Muzani mengatakan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto diminta kembali maju bertarung dalam Pilpres 2024 mendatang.
Pengamat politik dari Al-Azhar Indonesia, Ujang Komaruddin menyebutkan, Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto akan menghadapi banyak hambatan untuk memenangkan kontestasi Pilpres 2024. Ujang menyebut, peluang menang atau tidaknya Prabowo pada Pilpres 2024 tidak dapat ditebak, tetapi dapat diprediksi akan banyak rintangan yang dilaluinya ke depan.
"Banyak ganjalan dihadapi Prabowo, salah satunya dari PA (Persaudaraan Alumni) 212 yang dulu pernah mendukungnya dan saat ini kontra terhadap dirinya," ujar Ujang saat dihubungi Tribunnews.com, Jakarta, Minggu (9/8).
Menurutnya, kekecewaan pendukungnya pada Pilpres 2019 dan PA 212 timbul, karena Prabowo memutuskan bergabung dalam pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin.
"Ini yang sedikit besar akan mempengaruhi suara Prabowo ke depan. Soal suaranya kecil atau turun atau tidak, itu tergantung pada Prabowo apakah mampu meyakinkan kembali pendukungnya dan PA 212 untuk kembali mendukungnya," papar Ujang.
Sementara itu Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra, Ahmad Muzani mengatakan, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto diminta kembali maju bertarung dalam Pilpres 2024 mendatang. Muzani mengatakan, permintaan tersebut datang dari seluruh kader baik dari DPD hingga DPC yang turut serta dalam Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Gerindra.
• Mahasiswa Jadi Korban Penembakan Misterius
"Partai Gerindra kemudian seluruh DPD dan DPC tadi meminta Pak Prabowo untuk maju dalam Pilpres tahun 2024," ujar Muzani, selepas KLB Partai Gerindra, di Hambalang, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (8/8).
Namun, Muzani menyebut Prabowo tak langsung mengambil sikap atas permintaan para jajarannya tersebut. Menurut Muzani, mantan Danjen Kopassus itu akan memutuskan maju tidaknya ke Pilpres 2024 dalam kurun waktu 1-1,5 tahun ke depan.
"Terhadap permintaan yang terakhir ini atau majunya di tahun 2024, Pak Prabowo tadi di hadapan KLB mengatakan, tentang hal tersebut akan diputuskan satu tahun atau satu setengah tahun lagi," kata dia.
Fadli Zon Tarancam Tersingkir
Sementara itu dalam menyusun pengurus partai, Prabowo berencana akan memasukkan banyak kader muda dalam struktur organisasi Gerindra. Direktur eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno menilai wajar ada peyegaran di kubu Partai Gerindra. Ia menilai ada wajah-wajah baru yang akan menjadi pengurus utama partai. Namun, ada pula yang tergeser dari posisi sebelumnya.
"Penyegaran pengurus Gerindra pasti terjadi. Akan banyak wajah-wajah baru masuk nantinya. Cuma paling ada pergeseran posisi," kata Adi saat dihubungi Tribunnews, Minggu (9/8).
Pengamat politik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta itu menyebut nama Fadli Zon dan Arief Poyuono yang sebelumnya menjabat Wakil Ketua Umum Gerindra, terancam tergeser oleh wajah baru. Sementara itu, Andre Rosiade dinilai akan menjadi juru bicara utama partai.
"Misalnya Fadli Zon dan Arief Poyuono tetap masuk tapi posisinya mungkin digeser, ia tak lagi jadi corong utama Gerindra. Sementara nama seperti Edhy Prabowo, Sufmi Dasco, Andre Rosiade akan jadi debutan dan corong partai," ujar Adi.