Ahok
Kumpulan Kisah Ahok, dari Aksi 411 hingga Dinyatakan Sebagai Tersangka, Keluarga sampai Syok
Ahok yang saat ini menjabat sebagai komisaris PT Pertamina kembali menceritakan peristiwa yang dialaminya.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Ahok yang saat ini menjabat sebagai komisaris PT Pertamina kembali menceritakan peristiwa yang dialaminya.
Diketahui peristiwa tersebut dikenal dengan 411 yang terjadi pada 4 November 2016.
Pada saat itu Ahok di Kepuluan Seribu empat tahun silam, tepatnya 4 November 2016, dan menjadikannya tersangka penista agama.
• Dharmawan Jaya Setiawan Sempat Merasa Optimis Wali Kota Banjarbaru Sembuh dari Covid-19
• Virus Corona Dunia, Update Senin 10 Agustus 2020, Jumlah Kasus, Pasien Sembuh dan Korban Meninggal

Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menceritakan kembali peristiwa 4 November 2016 atau lebih dikenal 411.
Aksi 411 sendiri adalah reaksi berbagai organisasi masyarakat terkait pernyataan Ahok di Kepuluan Seribu empat tahun silam, tepatnya 4 November 2016.
Pernyataan tersebut menyeret Ahok sebagai tersangka hingga akhirya terpidana kasus penistaan agama.
Kisah tersebut Ahok ungkap melalui kanal YouTube miliknya dalam perbincangan bertema "Makna Talks" berdurasi 12 menit.
Namun, tidak semua hal disebutkan secara rinci, dia mengungkapkan beberapa hal penting saja pascakejadian.
Seperti Ahok memilih bertahan di dalam rumahnya saat 411, selanjutnya Ahok sempat ingin berpindah negara ketika dalam penjara.
Berikut rangkumannya:
Ahok merasa lebih baik mati di rumah
Ahok kilas balik empat tahun silam, saat itu dirinya memang dirinya bersama keluarga masih tinggal di rumah dan bisa tidur nyenyak.
Namun, keadaan makin tidak stabil. Bisa saja massa menggeruduk rumah Ahok kala itu.
Ahok kemudian menceritakan bahwa aparat kepolisian sempat memintanya agar mengungsi ke sebuah pulau tak berpenghuni. Namun, permintaan itu ditolak.
"Dia bilang ke saya bisa diserbu ke rumah, nah itu kan tugas kalian jaga di depan, kalau kalian takut kalian tinggalin saja. Saya lebih baik mati di rumah satu keluarga," kata Ahok dikutip dari kanal YouTubenya, Minggu (9/6/2020).