Cerita Alkitab
Kisah Yosia, Raja Terakhir Israel yang Baik dan Suka dengan Hukum Allah
YOSIA baru berusia delapan tahun pada waktu ia menjadi raja Israel dua-suku di selatan. Masih sangat muda untuk menjadi raja.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Yosia yang artinya 'TUHAN menopang' adalah raja kerajaan Yehuda dan anak dari Raja Amon.
Yosia menjadi raja pada usia 8 tahun, sekitar tahun 639-609 SM.
Ia merupakan penganut theokratis dan ia melakukan apa yang benar di mata TUHAN.
Pemerintahan Yosia ini melakukan reformasi dalam hal keagamaan.
Pada tahun ke-8 pemerintahannya, ia sendiri secara pribadi meninggalkan agama yang sudah menyimpang dan bersifat politeisme, yang dianut kedua pemerintahan terdahulu, Amon dan Manasye.
Namun, tindakan ini hanya berpengaruh pada kalangan istana saja.
Meninggalnya raja Asyur terakhir, Asyurbanipal, pada tahun 632 SM memperlancar usaha reformasi Yosia.
YOSIA baru berusia delapan tahun pada waktu ia menjadi raja Israel dua-suku di selatan. Masih sangat muda untuk menjadi raja.
Maka pada mulanya beberapa orang yang lebih tua membantu dia memerintah bangsa itu.
Setelah Yosia menjadi raja selama tujuh tahun ia mulai mencari Yehuwa. Ia mengikuti teladan raja-raja yang baik seperti Daud, Yosafat dan Hizkia.
Maka, ketika masih belasan tahun, Yosia melakukan perbuatan yang gagah berani.
Untuk waktu yang lama kebanyakan orang Israel telah menjadi sangat jahat.
Mereka menyembah ilah-ilah palsu. Mereka membungkuk di hadapan berhala-berhala. Maka Yosia mulai berjalan bersama orang-orangnya dan menghapus ibadat palsu dari negeri itu.
Ini pekerjaan besar sebab begitu banyak orang menyembah ilah-ilah palsu. Kau dapat melihat Yosia dan orang-orangnya sedang menghancurkan berhala-berhala itu.
Kemudian, Yosia mengangkat tiga orang pria untuk memperbaiki bait Yehuwa. Uang dikumpulkan dari orang-orang dan diberikan kepada ketiga orang tadi untuk membiayai pekerjaan yang harus dilakukan.