Sulawesi Utara
Penginjilan Jalanan di Sulut, Berawal dari Penjara
Sebuah gerakan kerohanian muncul di Sulut pada masa pendemi Covid 19 ini.
Penulis: Arthur_Rompis | Editor: Alexander Pattyranie
"Tapi Tuhan selalu nyatakan jalan dan pembelaan yang ajaib, Kesulitan kadang berhadapan di lapangan langsung dengan
orang orang berkompeten di lokasi KKR yang tidak menginginkan, Tapi puji Tuhan, karena pihak Poda yang
memberikan ijin jadi semua jadi lancar," katanya.
Ia mengklaim banyak jiwa yang berhasil diraih kembali oleh penginjilan tersebut.
Banyak preman yang tobat setelah mengikuti KKR tersebut.
"Kami sering ke kampung kampung yang terlibat tarkam, di sana para pemuda kami doakan," kata dia.
Ia bercerita, penginjilan tersebut sudah dirintis sejak 2005.
Berawal dari pelayanan di penjara penjara.
Para preman, pembunuh, pengikut setan ia injili.
Setelah bertobat, mereka digogok menjadi laskar Kristus yang berani mengabarkan injil dengan sentuhan kasih.
Awalnya tim melakukan penginjilan di mobil, di desa desa, lantas terjun di jalan pada masa pendemi.
"Karakter Tim Rajawali itu hidup dalam kemurnian, sehati, sepikir dan sepenanggungan.
Hidup dalam doa puasa.
Anggota tim harus memiliki pertobatan yang matang," kata dia.
Banyak yang diubah. Namun ada pula yang skeptis.