Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Bocah Meninggal

Tukang Parkir Kaget Lihat Bocah Berseragam Tewas Terlentang dengan Mulut Berbusa, Sampingnya Miras

Warga temukan Bocah berseragam SD tewas dengan mulut berbusa di dekatnya terdapat bungkusan miras di Terminal Type A Kota Tasikmalaya, Kamis (6/8/2020

Editor:
Bangka Pos
ilustrasi bocah tewas 

Beberapa saksi mata di lokasi kejadian pun sudah dimintai keterangan untuk bahan penyelidikan lebih lanjut. "Untuk hasilnya, nanti kita tunggu proses pemeriksaan," pungkasnya

Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Kabupaten Tasikmalaya, Ato Rinanto mengatakan, mayat anak bercelana sekolah dasar (SD) yang tergeletak di trotoar dengan mulut berbusa terjadi karena minimnya pengawasan orangtua saat belajar online di masa pandemi Corona.

Apalagi mayat anak laki-laki itu ditemukan masih dalam keadaan memakai celana pendek seragam SD dan terdapat minuman keras di sampingnya.

"Ini imbas dari tidak siapnya orangtua dan guru dalam melakukan pengawasan saat diberlakukannya belajar sistem online atau daring.

Seharusnya, anak tersebut mendapatkan pelajaran selama belajar di rumah, dan malah salah pergaulan berada di jalanan," jelas Ato kepada Kompas.com, Kamis (6/8/2020).

Ato menambahkan, ada dua masalah sosial anak yang klasik saat pandemi ini.

Pertama, kondisi anak dengan status sosial menengah ke atas yang memiliki ponsel sendiri bukannya belajar malah sibuk bermain game di gawai. Anak dengan klasifikasi itu sebagian besar memiliki masalah baru, yakni seakan apatis terhadap kondisi di sekitarnya akibat terlalu fokus memainkan game.

Klasifikasi kedua, lanjut Ato, adalah anak menengah ke bawah yang justru tak memiliki gawai sendiri untuk belajar online. Anak model kedua ini bisa mengalami salah pergaulan.

Ia memilih bergaul di jalanan karena proses belajar tatap muka selama masa pandemi sekarang ditiadakan.

"Nah, untuk kasus korban temuan mayat anak ini termasuk ke klasifikasi anak yang kedua. Tak memiliki gadget, malah salah gaul, dan bergaul di jalanan seperti itu," tambah Ato.

Dengan demikian, Ato meminta semua unsur mulai dari pemerintahan, orangtua dan masyarakat bersinergi untuk mengatasi masalah anak di masa pandemi sekarang ini.

Pihaknya pun meminta ada aksi riil untuk membatasi permasalahan anak yang sekarang terjadi di Tasikmalaya.

"Pemerintah, orangtua, dan semua pihak harus bersama-sama membuat langkah nyata untuk mengatasi permasalahan anak yang justru jadi korban kondisi sekarang. Kami pun terus memantau setiap perkembangan sosial permasalahan anak di Tasikmalaya," ujar Ato.

KPAID Tasikmalaya pun berharap kasus mayat anak itu segera terungkap sehingga bisa diketahui penyebab kematiannya.

Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan https://medan.tribunnews.com/2020/08/06/bocah-berseragam-sd-tewas-dengan-mulut-berbusa-di-dekatnya-ada-bungkusan-miras-penjelasan-polisi

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved