News
Ngerinya di India, 69 Orang Tewas Minum Miras Oplosan, 10 Orang Lainnya Tenggak Hand Sanitizer
Sebanyak 69 orang dilaporkan tewas di Negara Bagian Punjab sebagaimana dilansir dari Telegraph, Minggu (2/8/2020).
TRIBUNMANADO.CO.ID - Sebanyak 69 orang dilaporkan tewas setelah tenggak ramai-ramai minuman keras (miras) oplosan
di Negara Bagian Punjab, India sebagaimana dilansir dari Telegraph, Minggu (2/8/2020).
Selain mengakibtakan puluhan warga meninggal, pihak Kepolisian India juga menangkap 25 orang karena diduga menjual
minuman keras (miras) oplosan.
Tak hanya itu, enam petugas kepolisian dan tujuh petugas lainnya kena imbas.
Mereka telah diskors karena gagal mencegah penjualan miras oplosan ketika seorang hakim memulai penyelidikan atas sejumlah
kematian di tiga distrik.
Seorang petugas kepolisian Roshan Lal pada Sabtu (1/8/2020) mengatakan sebanyak 69 orang tewas akibat menenggak miras
oplosan tersebut.
Sementara itu media lokal melaporkan jumlah korban yang meninggal karena miras oplosan itu sebanyak 86 orang.

• Pesta Miras Berujung Maut, 9 Orang Tewas Akibat Minum Oplosan Hand Sanitizer dan Alkohol
• Miras Oplosan Campur Hand Sanitizer Berujung Maut, 9 Orang Tewas, Berawal dari Hilang Kesadaran
• Dipengaruhi Miras, Pria Ini Melakukan Hal Bejat Pada Ibu Rumah Tangga
Kepala Kepolisian Pujab, Dinkar Gupta, mengatakan laporan kematian pertama akibat miras oplosan dilaporkan pada Rabu
(29/7/2020) malam di mana dua warga Distrik Amritsar tewas.
Tiga hari kemudian, 48 kematian lain dilaporkan dari Distrik Amritsar, Distrik Tarn Taran, dan Distrik Batala.
Gupta mengatakan, ke-25 tersangka memasok miras oplosan ke restoran-restoran pinggir jalan tempat itu dijual kepada para
pelancong dan warga.
Pemerintah India menyatakan kematian tersebut disebabkan karena adanya miras palsu.
Mereka lantas meminta pemerintah negara bagian untuk menekan produksi miras ilegal dan oplosan.
Di India, kematian akibat miras ilegal dan oplosan adalah hal yang umum terjadi.
Itu karena rakyat menengah ke bawah tidak mampu membeli miras berlisensi sehingga miras ilegal dan oplosan adalah solusi
bagi mereka.
Miras ilegal tersebut sering mereka oplos dengan methanol untuk meningkatkan kadar alkohol.
• Dipicu Miras, BK Tega Aniaya Teman Sendiri, Tim URC Totosik Amankan Pelaku
• Sopir Angkot Ditikam Sekelompok Orang yang Lagi Miras di Kelurahan Kombos, Mohamad Limpaton Tewas
• Anak Punk Bakar Anggota Baru Ketika Pesta Miras, Aniaya Korban dalam Kondisi Mabuk
Pada 2019, setidaknya 133 orang tewas setelah minum miras tercemar dalam dua insiden terpisah di Negara Bagian Assam.
Para korban sebagian besar adalah pekerja perkebunan teh.
Pada tahun yang sama, 80 orang lainnya meninggal karena miras oplosan di Negara Bagian Uttar Pradesh.
Di lain tempat, sepuluh orang tewas setelah menenggak pembersih tangan (hand sanitizer) berbasis alkohol di Andhra Pradesh, India.

Kecanduan alkohol membuat para korban akhirnya nekat minum cairan hand sanitizer.
Berbagai cara dilakukan mereka untuk memuaskan nafsu untuk mengonsumsi minuman keras.
Dikutip dari BBC, insiden ini terjadi setelah pemerintah lokal menutup kios-kios minuman keras.
Desa Kurichedu di negara bagian Andhra Pradesh menjalani lockdown sejak terjadi lonjakan kasus infeksi Covid-19 lokal.
Kepala polisi distrik, Siddharth Kaushal mengatakan puluhan korban tewas itu diduga mencampur hand sanitizer dengan air dan
minuman ringan.
Menurutnya orang-orang itu kecanduan alkohol, sehingga mencoba berbagai cara untuk mengonsumsinya.
• Tyas Mirasih dapat Komentar Pedas dari Warganet, Ternyata Karena Hal Ini
• Miras Oplosan Campur Hand Sanitizer Berujung Maut, 9 Orang Tewas, Berawal dari Hilang Kesadaran
• Cara Menggunakan Hand Sanitizer yang Benar, Jangan Asal Pakai
Lebih lanjut Kaushal mengatakan korban mulai mencampur pembersih tangan dengan minuman ringan sekitar 10 hari sebelum
mereka meninggal.
"Kami sedang menyelidiki apakah sanitizer itu memiliki kandungan racun lainnya," kata Kaushal kepada wartawan.
Dia menambahkan, polisi sudah mengirim sampel sanitizer itu dianalisa.
"Beberapa orang yang sangat kecanduan alkohol mengonsumsi pembersih tangan," kata Kaushal kepada Reuters.
"Alkohol tidak tersedia karena lockdown, tetapi sanitizer tangan mudah ditemui," tambahnya.
Pemerintah India membuka kembali sebagian besar bisnis untuk menanggulangi keterpurukan ekonomi.
Awal pekan ini pusat yoga dan olah raga akan diizinkan dibuka kembali.
Selain itu pembatasan sosial rencananya akan dicabut.
Namun sampai saat ini banyak negara bagian yang masih melakukan lockdown.
Kasus infeksi Covid-19 di Andhra Pradesh, India selatan, meningkat sembilan kali lipat bulan lalu.
• Masker dan Hand Sanitizer Jadi Bahan Kampanye Calon pada Pilkada, Anjuran Mendagri Tito Karnavian
• Sebanyak 72.000 Botol Hand Sanitizer Terjual Hanya dalam Waktu 42 Menit
• Cegah Covid-19, Honda DAW Sediakan Fasilitas Cuci Tangan dan Hand Sanitizer di AHASS
Sumber Kompas.com
Tautan: