Info Kesehatan
9 Gejala Penyakit Jantung, Apakah Ada yang Pernah Anda Rasakan Gejalanya?
Oleh sebab itu, penting bagi kita untuk mengenali gejala penyakit jantung sehingga dapat memberikan atau menerima pertolongan dengan segera.
Ini berarti hanya 25 persen sesak napas yang disebabkan oleh gangguan paru-paru.
Dengan begitu, sangat baik jika Anda segera pergi ke dokter ketika mengalami sesak napas.
Dokter mungkin akan membantu memastikan penyebab sesak napas yang diderita.
3. Keanehan pada irama denyut jantung
Jika irama denyut jantung tidak teratur dan aneh, perlu diwaspadai sebagai gejala penyakit jantung yang dapat berakibat fatal.
Ketidakteraturan denyut jantung pada penyakit jantung disebabkan oleh penebalan otot di katup jantung sehingga katup jantung mengalami penyempitan dan berakibat pada kebocoran jantung.
4. Pusing
Jangan salah, pusing rupanya juga bisa menjadi gejala penyakit jantung yang perlu diwaspadai.
Rasa pusing pada penyakit jantung muncul sebagai akibat menurunnya kemampuan jantung untuk memompa darah sehingga aliran darah dalam tubuh menjadi terganggu.
5. Rasa lelah berkepanjangan
Sering mengalami kelelahan yang luar biasa dan berkepanjangan padahal tidak habis melakukan pekerjaan yang berat dapat menjadi salah satu gejala penyakit jantung.
Gejala ini dapat muncul sebulan lebih awal dari serangan jantung dan biasanya disertai dengan sulit tidur, sulit bernapas, dan gangguan pencernaan.
Apabila segera disadari, jangka waktu satu bulan dapat dimanfaatkan untuk melakukan upaya pencegahan sebelum serangan jantung benar-benar terjadi.
6. Sakit perut, mual, dan muntah
Kebanyakan penderita penyakit jantung mengalami sakit perut, mual, muntah, dan bahkan disertai dengan gangguan selera makan.
Kondisi ini dapat terjadi akibat adanya pembengkakan di perut.
Biasanya gejala sakit perut, mual, dan mutah disalahartikan sebagai masuk angin sehingga tindakan pengobatan yang dilakukan tidak tepat sasaran.
7. Mendengkur
Melansir Buku Buka Fakta! 101 Mitos Kesehatan (2014) oleh Nutrifood Research Center, mendengkur saat tidur bisa jadi prediksi terjadinya serangan jantung.
Maka dari itu, apabila pasangan atau ada anggota keluarga yang mendengkur saat tidur, Anda lebih baik mengawasinya dahulu daripada langsung dibangungkan dan menyuruhnya pindah tempat tidur.
Dengkuran yang melibatkan terputusnya napas saat tidur atau kondisi yang dinamakan Obstructive Sleep Apnea (OSA), pasalnya dapat berakibat buruk bagi tubuh.
Sleep apnea dapat membuat seseorang terkena penyakit jantung dan stroke dalam waktu yang lama.
Penelitian menunjukkan bahwa orang-orang yang terkena speep apnea memiliki kenaikan risiko terkana serangan jantung lebih tinggi 40 persen dibanding dengan orang yang tidurnya nyenyak atau tanpa mendengkur.
8. Pingsan (syncope)
Penderita syncope bisa sampai kehilangan kesadaran.
Ditinjau dari etimolog, penyakit syncope bisa disebabkan oleh gangguan detak jantung, gangguan dinding jantung, dan tekanan darah tinggi sehingga detak jantung menjadi tidak berirama atau beraturan.
9. Batuk-batuk
Melansir Buku Tanaman Obat untuk Penyakit Jantung, Darah Tinggi, & Kolesterol (2002) oleh Drs. Sudjaswadi Wiryowidagdo & M. Sitanggang, batuk-batuk juga bisa menjadi gejala penyakit jantung.
Batuk pada dasarnya adalah tindakan refleks naluriah atau mekanisme kerja tubuh untuk mengusir benda asing yang dapat mengiritasi saluran pernapasan.
Bahkan, produksi lendir (ketika batuk) merupakan sebuah mekanisme perlindungan yang digunakan untuk tujuan yang sama.
Namun, batuk yang keras dan terus-menerus bisa disebabkan karena penyakit tertentu dan tidak boleh dianggap remeh.
Batuk kronis ini pada umumnya menjadi sebuah indikasi adanya infeksi saluran pernapasan.
Tetapi pada kenyatannya, hal itu mungkin juga memiliki kaitan dengan penyakit jantung.
Jantung adalah organ pemompa yang memasok darah terdeoksigenasi ke paru-paru, yang kemudian dibawa pembuluh darah ke seluruh bagian tubuh.
Jika kemampuan memompa jantung terganggu atau terserang penyakit, hal ini akan menimbulkan kongesti paru.
Cairan di dalam paru-paru dan jantung dapat menimbulkan gejala seperti batuk, sesak napas atau tersengal-sengal.
Faktor risiko sleep apnea
Salah satu faktor risiko sleep apnea adalah berat badan dan orang-orang yang kegemukan sering mengalami sleep apnea saat tidur.
Berita baiknya, menurunkan berat badan adalah strategi yang tepat untuk mengurangi mendengkur, sekaligus menurunkan kadar kolesterol, tekanan darah, serta risiko terkana diabetes mellitus.
Namun, orang yang tidak mengalami sleep apnea saat tidur mendengkur belum tentu juga terbebas dari bahaya kesehatan.
Sebuah studi mengungkap bahwa dengkuran tanpa sleep apnea pun ternyata berhubungan dengan penebalan pembuluh nadi di leher (carotid artery).
Dalam jangka waktu panjang, gejala ini dapat menyebabkan pengerasan pembuluh darah, yang kemudian berkembang menjadi berbagai penyakit kardiovaskular, seperti penyakit jantung dan stroke.
Meski belum banyak studi yang menunjukkan hasil serupa, bukan berarti Anda akan mengabaikan saja dengkuran pasangan atau anggota keluarga lainnya, bukan?
Jika orang yang mendengkur mengalami kegemukan, dukunglah mereka untuk bisa menurunkan berat badan hingga ideal.
Ajak juga mereka untuk berkonsultasi dengan dokter apabila dengkurannya sudah mengganggu tidurnya. (Kompas.com/Irawan Sapto Adhi)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul 9 Gejala Penyakit Jantung yang Harus Diwaspadai
Artikel ini telah tayang di bangkapos.com dengan judul Waspadai 9 Gejala Penyakit Jantung, https://bangka.tribunnews.com/2020/08/02/waspadai-9-gejala-penyakit-jantung?page=all