Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kasus Djoko Tjandra

Jawaban dari Pertanyaan Mengapa Harus Kabareskrim yang Jemput Djoko Tjandra

"Mengapa harus Kabareskrim, kan tanpa kehadirannya orang sudah tahu itu hasil kerja Bareskrim?," ujar Prof Yenti Ganarsih dalam dialoh Kompas petang.

Editor: Glendi Manengal
ANTARA FOTO/MUHAMMAD ADIMAJA
Buronan kasus korupsi pengalihan hak tagih (cessie) Bank Bali Djoko Tjandra (tengah) yang ditangkap di Malaysia. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Setelah 11 tahun melarikan diri, akhirnya buronan kasus korupsi hak tagih Bank Bali, Djoko Tjandra, tertangkap juga.

Ia tertangkap di Malaysia setelah pemerintah Indonesia menggelar operasi rahasia.

Adanya operasi rahasia dalam usaha penangkapan Djoko Tjandra ini diungkap Menko Polhukam. 

Adapun penangkapan dipimpin langsung oleh Kepala Bareskrim Polri Komjen Listyo Sigit Prabowo.

ini menjadi sorotan sebagian publik yang mempertanyakan perlukah Djoko Tjandra dijemput langsung oleh Kabareskrim?

Sorotan itu antara lain juga dipertanyakan  Prof Yenti Ganarsih dalam dialoh Kompas petang.

"Mengapa harus Kabareskrim, kan tanpa kehadirannya orang sudah tahu itu hasil kerja Bareskrim?"

Wakil Sekretaris NCB Interpol Indonesia, Irjen Purnawirawan Benny Mamoto pun menjawab bahwa hal tersebut sebagai wujud apresiasi terhadap pimpinan lembaga dari negara lain.

"Ketika kita seperti ini, bentuk apresiasi kita kepada negara yang sudah membantu kita adalah kehadiran pejabat."

"Bayangkan kalau yang jemput levelnya rendah, sementara di sana yang merespon kita diputuskan pucuk pimpinannya," jelasnya.

Prof Yenti pun mengangguk-angguk mendengar jawaban itu.

Penangkapan Djoko Tjandra seperti diketahui dilakukan secara P to P (police to police) dengan Polisi Diraja Malaysia.

Sebelumnya, Komjen Listyo Sigit menyebut bahwa penangkapan Djoko Tjandra sendiri adalah perintah langsung dari Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi) kepada Kapolri Jenderal Pol Idham Azis.

"Bapak Presiden memerintahkan untuk mencari keberadaan Djoko Tjandra di manapun berada untuk segera ditangkap dan dituntaskan (kasusnya)," tuturnya.

Penampilan Komjen Listyo Sigit terkait penangkapan Djoko Tjandra memang memunculkan spekulasi soal persaingan posisi Kapolri sebagai pengganti Idham Azis.

Idham Azis akan pensiun Januari tahun depan. 

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved