Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Yodi Prabowo

Adik Kembarnya Yodi Prabowo Sering Cari Sang Kakak ke Kamar, 'Mas Yodi Kok Bobo Nggak Bangun-bangun'

Ibunda Yodi Prabowo menceritakan sikap adik kembar Yodi yang kerap kali mencari sang kakak di kamarnya.

Editor: Frandi Piring
Dok Kelaurga Yodi Prabowo/Mata Najwa Youtube Najwa Shihab
Foto keluarga Yodi Prabowo. Adik kembar almarhum Yodi Prabowo sering tanya keberadaan kakaknya. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Sikap adik kembar Yodi Prabowo yang belum bisa sepenuhnya percaya apabila sang kakak telah meninggal dunia.

Hal itu diungkapkan Turinah, ibu dari Yodi Prabowo.

Kedua adik kembar dari editor Metro TV itu sering mencarai sang kakak ke kamarnya dan kebingungan.

Sebelumnya, berdasarkan penyelidikan, Yodi Prabowo diduga tewas akibat bunuh diri karena depresi.

Meski demikian, Turinah masih tak percaya dengan hal tersebut.

Di Mata Najwa, Ibunda Yodi Prabowo Singgung Perilaku Anaknya, Keluhan Yodi Sebelum Tes HIV

Di Mata Najwa, Ayah Yodi Prabowo Ungkap Sikap Putranya Sebelum Tewas, Mencoba Tak Kelihatan Depresi

Yodi Prabowo Meninggal Bukan karena Luka Tusukan, Dokter Ahli Forensik Ungkap Penyebabnya

Ia merasakan sejumlah kejanggalan terkait penyebab kematian sang anak.

Turinah menegaskan, keseharian Yodi Prabowo tidak terlihat seperti orang yang depresi.

Sebelum pergi meninggalkan rumah, Turinah mengaku merasakan ada yang berbeda dari anaknya.

Turinah, ibunda Yodi Prabowo bahas soal kematian putranya di Mata Najwa, Rabu 29 Juli 2020.
Turinah, ibunda Yodi Prabowo bahas soal kematian putranya di Mata Najwa, Rabu 29 Juli 2020. (Youtube Najwa Shihab (Capture))

"Sama saya tuh buntutin terus, ke mana saya pergi, ke mana saya jalan, tuh dibuntutin di dalam rumah karena saya kan paling kerjanya kan di rumah, kerjaan rumah tangga biasa. Saya masak, dia ngikutin, kayak ada sesuatu yang mau dia sampaikan," ucapnya.

Turinah menegaskan, anaknya selalu terbuka kepada dirinya terkait masalah apa pun yang dihadapi. Dia berkeyakinan anaknya tidak mungkin berani mengakhiri hidupnya sendiri.

"Si anak ini kalau ada masalah pasti cerita sama saya. Dia kagak bakal nggak cerita, dari yang ringan sampai yang berat dia pasti ngomong, nggak perlu saya tanya. Nggak percaya saya anaknya tuh. Meskipun ada masalah berat, nggak mungkin dia bunuh diri."

"Nggak ada nyali dia meskipun dia... ya nggak sih kayaknya nggak depresi, nggak apa, Mas. Meskipun ada masalah, dia nggak mungkin lari ke situ (bunuh diri)," papar Turinah.

Turinah, ibunda Yodi Prabowo bahas soal kematian putranya di Mata Najwa, Rabu 29 Juli 2020.
Turinah, ibunda Yodi Prabowo bahas soal kematian putranya di Mata Najwa, Rabu 29 Juli 2020. (Youtube Najwa Shihab (Capture))

Atas dugaan penyebab kematian Yodi Prabowo yang disebut bunuh diri, Turinah menuturkan harapannya agar ada keadilan di kasus sang anak.

"Ada keadilan buat anak kami. Dia putra pertama dan adiknya ada tiga," beber Turinah dilansir TribunJakarta dari acara Mata Najwa pada Kamis (30/7).

Turinah lantas membeberkan kondisi ketiga adik Yodi Prabowo tersebut.

"Kalau yang SMA itu sudah mengerti tetapi adiknya yang kecil belum mengerti," aku Turinah.

Ibunda Yodi menceritakan sikap adik kembar Yodi yang kerap kali mencari sang kakak di kamarnya.

"Dia masih gak percaya kakaknya sudah tak ada. Kadang dia ke kamar di lantai atas mencari kakaknya. Dia bilang 'Mas Yodi kok bobo? ga bangun-bangun?' pas dicari di kamar gak ada, ya dia turun lagi terus bengong," tegas Turinah.

Turinah sekali lagi menegaskan keyakinannya jika sang putra tak bunuh diri.

"Itu pasti ada pelakunya, gak mungkin seseorang melakukan kejahatan dengan terang-terangan," ucap Turinah.

Editor Metro TV Yodi Prabowo
Editor Metro TV Yodi Prabowo (Kolase Foto: Instagram Metro TV/ Wartakotalive.com)

Tujuh Temuan Polisi hingga Duga Kuat Editor Metro TV Yodi Prabowo Bunuh Diri

Polisi merilis hasil penyelidikan terkait tewasnya editor Metro TV, Jodi Prabowo, dengan hasil yang mengejutkan banyak pihak.

Menurut hasil invetigasi kepolisian, Yodi Prabowo disebut tewas bunuh diri.

Polisi menduga editor Metro TV Yodi Prabowo meninggal karena bunuh diri, bukannya dibunuh seperti dugaan sebelumnya.

Jenazah Yodi ditemukan di pinggir Jalan Tol Pesanggrahan, Jakarta, pada Jumat (10/7/2020) sekitar pukul 11.30 WIB.

Yodi ditemukan tertelungkup di dekat tembok dengan masih menggunakan helm, jaket, sepatu, dan tas.

Motor milik Yodi ditemukan warga pada Rabu (8/7) dini hari pukul 02.00 WIB.

Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirkrimimum) Polda Metro Jaya Kombes Tubagus Ade Hidayat menyimpulkan Yodi bunuh diri berdasarkan sejumlah petunjuk.

"Dari beberapa faktor dari beberapa penjelasan, dari TKP, dari keterangan ahli, dari keterangan saksi dari olah TKP, dari keterangan yang lain dan bukti petunjuk yang lain maka penyidik sampai saat ini berkesimpulan bahwa yang bersangkutan diduga kuat melakukan bunuh diri," kata Ade dalam konferensi pers di Mapolda Metro Jaya, Sabtu (25/7/2020).

Lokasi ditemukannya jasad editor Metro TV, Yodi Prabowo.
Lokasi ditemukannya jasad editor Metro TV, Yodi Prabowo. (TribunJakarta.com/Annas Furqon Hakim)

Berikut pertimbangan polisi menyebut dugaan bunuh diri sebagai penyebab kematian Yodi:

1. Temuan TKP

Polisi menemukan fakta di TKP bahwa motor milik Yodi terparkir rapi di seberang TKP pada saat jenazah Yodi ditemukan.

Saat itu, kunci motor Yodi masih tergantung di motor.

Motor ditemukan dalam keadaan mulus dan tak ada lecet, barang-barang milik Yodi juga tak ada yang hilang sehingga menepis adanya dugaan kematian akibat perampokan.

Polisi juga tak menemukan bercak darah di tempat lain selain di tempat Yodi ditemukan tewas.

Polisi menyebutkan, ada temuan sedikit cipratan darah di tembok.

Selain itu bercak darah juga ditemukan pada pisau, baju, dan jaket Yodi.

Polisi juga menemukan rambut di sekitar lokasi jenazah Yodi.

Barang yang menjadi temuan lain adalah sebilah pisau.

Editor Metro TV Yodi Prabowo Negatif HIV, Tapi Positif Mengidap Penyakit Lain, Kejanggalan Diungkap

Kejanggalan Kematian Yodi Prabowo Diungkap Ayahnya, Suwandi Soroti Tubuh Yodi Setelah Ditemukan

Hasil Autopsi Yodi Prabowo Konsumsi Narkoba Sebelum Bunuh Diri, Suci Fitri Terima Pesan Terakhirnya

2. Darah dan sidik jari

Polisi menyebut hasil pemeriksaan laboratorium forensik menunjukkan bercak darah yang ditemukan adalah milik Yodi.

Sidik jari Yodi juga ditemukan pada pisau.

Polisi telah melakukan tes sidik jari orang-orang di sekeliling Yodi untuk mencoba menemukan bukti sidik jari dugaan pelaku pembunuhan.

Dari hasil pemeriksaan, polisi tidak menemukan sidik jari orang lain pada pisau yang diduga digunakan Yodi untuk bunuh diri.

Polisi melakukan pemeriksaan di seluruh bagian pisau yang ditemukan di dekat Yodi.

Yodi Prabowo ditemukan tewas tergeletak di sisi jalan tol Jakarta Outer Ring Road West 2 (JORR W2), Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan pada Jumat (10/7/2020) pukul 11.00 WIB.
Yodi Prabowo ditemukan tewas tergeletak di sisi jalan tol Jakarta Outer Ring Road West 2 (JORR W2), Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan pada Jumat (10/7/2020) pukul 11.00 WIB. (wartakotalive.com)

3. Tak ada tanda perkelahian

Polisi menyebut tak ada tanda-tanda bekas perkelahian di jenazah Yodi.

Dari olah TKP dan pemeriksaan saksi, tak ada keributan yang terdengar di sekitar TKP.

Motif perampokan ditepis polisi lantaran tak ada barang-barang Yodi yang hilang setelah ditemukan tewas.

4. Luka di leher dan dada

Polisi menyebutkan Yodi tewas akibat empat luka tusuk di dada dan leher.

Luka di dada Yodi memiliki jenis kedalaman yang bervariasi.

Luka tusuk pertama berkedalaman sekitar 1,5 sentimeter.

Luka kedua dan ketiga tak terlalu dalam, dan luka keempat memotong bagian bawah paru-paru.

“Ahli katakan setiap orang yang melakukan bunuh diri dengan senjata tajam, akan selalu ada bukti permulaan. akan selalu ada luka percobaan. Coba-coba dulu gitu,” ujar Ade.

5. Yodi beli pisau di Ace Hardware

Berdasarkan hasil penyelidikan, polisi menyebut Yodi sempat membeli pisau sendiri di Ace Hardware, Rempoa, Tangerang Selatan.

"Pisau ini punya ciri khas khusus dijual di Ace Hardware," kata Ade.

Menurut Ade, Yodi membeli pisau pada Selasa (7/7/2020) siang hari sekitar pukul 14.00 WIB.

Polisi pun memeriksa Ace Hardware Rempoa terkait penemuan pisau tersebut dan menemukan bukti rekaman CCTV saat Yodi membeli pisau.

"Ternyata kami temukan (rekaman CCTV) korban sedang membeli pisau tersebut. Baju yang dikenakan sama persis dengan baju yang dipakai saat jenazah ditemukan," kata Ade.

Pisau tersebut diduga kuat digunakan Yodi untuk bunuh diri.

Hingga Senin (20/7/2020), siapa pelaku pembunuh Yodi Prabowo hingga kini belum terungkap. Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan pihaknya kini tengah menyelidiki ponsel korban.
Hingga Senin (20/7/2020), siapa pelaku pembunuh Yodi Prabowo hingga kini belum terungkap. Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan pihaknya kini tengah menyelidiki ponsel korban. (Channel YouTube Kompas TV via TribunWow)

6. Yodi diduga depresi dan sempat berobat di RSCM

Polisi menduga Yodi mengalami depresi setelah pergi ke dokter kulit dan kelamin di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo.

Diduga Yodi bunuh diri karena mengalami depresi.

“Adakah (konsultasi dengan dokter kulit dan kelamin) kaitannya dengan dugaan bunuh diri? Sangat terkait kaitannya dengan kemungkinan munculnya depresi. Tetapi ini dijelaskan oleh ahli di bidang psikologi forensik,” kata Tubagus.

Kemungkinan depresi didapatkan polisi dari pemeriksaan dan keterangan saksi ahli psikologi forensik.

Polisi mengaitkan antara fakta-fakta penyidikan dengan keterangan saksi ahli.

Sebelumnya, polisi menemukan transaksi keuangan di RSCM.

Di sana, Yodi membayar biaya tes dan konsultasi beberapa hari sebelum dia tewas.

"Tim menemukan adanya catatan transaksi keuangan di RSCM. Di sana yang bersangkutan melakukan tes dan konsul di RSCM," ujar Tubagus.

Yodi menjalani tes dan konsultasi di Poli Penyakit Kulit dan Kelamin RSCM.

Ia kemudian disarankan dokter untuk menjalani tes HIV.

7. Yodi positif amphetamine

Berdasarkan hasil pemeriksaan urine, polisi menyebut Yodi positif menggunakan amphetamine.

Hal tersebut dipastikan setelah tim forensik melakukan pemeriksaan.

"Kita sudah lakukan pemeriksaan, kalau sudah diperiksakan amphetamine berarti dia pakai," kata Ade saat ditemui di Mapolda Metro Jaya, Sabtu (25/7/2020).

Yodi diduga tengah dirundung depresi sehingga mengonsumsi amphetamine.

Pengaruh amphetamine itulah yang diduga menjadi penyebab utama dirinya nekat melakukan tindakan bunuh diri.

“Meningkatnya keberanian yang luar biasa, jangan pernah bandingkan pemikiran orang normal dengan orang tak normal karena tak akan nyambung ini," ucap Tubagus. (*)

Simak videonya: 

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved