Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

PDIP Minta Kader Siap Siaga: Dua Kali Diteror Molotov

Aksi pelemparan bom molotov kembali terjadi di markas PDI Perjuangan, kali ini terjadi di Sekretariat PDI Perjuangan

Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg
POOL/DOK. PDI-P
Presiden Joko Widodo (kedua kiri), Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri (kedua kanan), Menko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan yang juga kader PDI-P Puan Maharani (kiri) dan Panitia Pengarah Rakernas PDI-P Prananda Prabowo, bersama para kader PDIP lainnya mengacungkan simbol metal dengan ketiga jarinya seusai pembukaan Rakernas III PDI-P di Sanur, Bali, Jumat (23/2/2018). Dalam rakernas tersebut telah diputuskan untuk mencalonkan kembali Joko Widodo sebagai calon presiden 2019-2024. 

TRIBUNMANADO.CO.ID, JAKARTA  - Aksi pelemparan bom molotov kembali terjadi di markas PDI Perjuangan, kali ini terjadi di Sekretariat PDI Perjuangan, Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Sekretariat tersebut sekaligus rumah kader partai berlambang banteng moncong putih yakni Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Bogor, Mu'ada Kalim.

Rusia Siap Luncurkan Vaksin Covid-19: Beri Ancar-ancar Pertengahan Agustus

Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Barat Ono Surono mengatakan, PDIP mengecam keras aksi pelemparan bom molotov di sekretariat Pengurus Anak Cabang (PAC) PDI Perjuangan Kecamatan Megamendung dan Cileungsi, Kabupaten Bogor. "Sebagai partai ideologis yang selalu berpegang pada Pancasila, UUD NRI 1945, NKRI dan Kebhinekaan, aksi teror tersebut tidak akan dapat menyurutkan semangat juang Kader PDI Perjuangan," kata Ono dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (29/7).

Menurutnya, aksi teror ini benar-benar serius, karena dilakukan dengan berani dan mempunyai tujuan yang sangat besar.  "Hal ini bukan lagi semata untuk melakukan teror kepada PDI Perjuangan tetapi kepada seluruh rakyat Indonesia," ucapnya.

"Pelaku aksi itu sudah menunjukkan keberadaan kelompok kekerasan ada dan nyata di Indonesia. Sehingga, kami berharap pihak kepolisian secara serius mengungkap aksi tersebut dan melakukan proses hukum sampai tuntas," sambung Ono.

Ia menyebut, PDI Perjuangan Jawa Barat menginstruksikan kepada seluruh Kader PDI Perjuangan Kabupaten Bogor untuk mengedepankan proses hukum dan berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk mengungkap dan memenjarakan pelakunya.

"Selalu siap siaga dan mulai melalukan antisipasi kejadian serupa dengan melakukan penjagaan setiap rumah dan kantor sekretariat partai, dengan berkoordinasi dengan aparat pemerintah tingkat kabupaten, kecamatan sampai desa atau kelurahan," ujar Ono.

Tarif Vernita Rp 30 Juta: Pengusaha yang Pesan Vernita Dibebaskan

Kronologi

Pelemparan bom molotov oleh orang tak dikenal di Kantor Sekretariat Pengurus Anak Cabang (PAC) PDIP Bogor kali kedua terjadi sekitar pukul 02.00 WIB. Kantor Sekretariat PAC ini adalah PAC Cileungsi yang berlokasi di Perumahan Griya Kenari Mas, Desa Cileungsi Kidul, Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor.

Kantor ini berupa rumah yang masih dalam tahap renovasi milik Wakil Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDIP Kabupaten Bogor, Mu'ada Kalim. Muad mengaku bahwa saat kejadian dia berada di rumah pribadinya yang berjarak sekitar 6 meter dari kantor yang dilempari bom molotov oleh orang tak dikenal tersebut.

Pada sekitar pukul 24.00 WIB dini hari, Muad memasuki rumah namun tidak mendapati hal-hal yang mencurigakan. "Waktu itu saya di seberangnya di rumah saya. Saya tidak dengar apa-apa. Saya juga tidak melihat orang mencurigakan karena jalan kampung di samping itu sepi, dini hari memang sepi. Saya masuk rumah jam 24.00 WIB malam," kata Muad.

Muad baru tahu kejadian tersebut setelah dikabari pada keesokan harinya sekitar pukul 07.00 WIB oleh dua orang pekerja bangunan yang menginap di rumah Muad itu. Namun, kata Muad, pekerja bangunan tidak melihat siapapun yang melemparkan bom molotov.

Pekerja bangunan hanya mendengar letupan dan mendapati kobaran api hingga kemudian dipadamkan. "Saya dikasih tahu sama tukang bahwa tadi malam ada kejadian pada pukul 02.00 WIB. Kalau tukang bangunan posisinya di atas, posisi jendelanya dibuka, jadi dia mendengar. Tapi tidak tahu siapa yang melempar.

Hanya melihat apinya saja, dan mendengar suara yang meledak. Awalnya dia tidak tahu itu bom molotov, dia hanya mengambil selang air disiram dan pakai kaos basah untuk dipadamkan," katanya.

Muad mengaku bahwa di dalam kantor terdapat bekas terbakar dan didapati dua botol sirup bom molotov yang sudah pecah dan satu botol yang masih utuh di sebuah saluran air di dekat rumah itu. Menurut keterangan dari pekerja bangunan, kata Muad, kobaran api yang ditemukan sekitar pukul 02.00 WIB ketinggiannya mencapai 1 meter.

Diperkirakan bahwa bom molotov itu dilempar dari jalan di samping rumah melalui lubang-lubang dinding yang masih dalam tahap renovasi. "Satu (botol) tidak meledak karena jatuhnya di got, tidak masuk ke dalam rumah. Tapi yang dua masuk ke dalam rumah karena posisinya berlubang karena masih direnovasi," kata Muad.

Nadiem Minta Maaf Atas Polemik POP

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved