Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Ekonomi di Tahun 2021

Menteri Keuangan Sri Mulyani Jelaskan Faktor Ketidakpastian Ekonomi di Tahun 2021

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam jumpa pers, Selasa (28/7/2020) mengatakan, RUU APBN 2021 masih mencerminkan ketidakpastian ekonomi.

Editor: Rizali Posumah
Tribunnews.com
Menteri Keuangan Sri Mulyani - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam jumpa pers, Selasa (28/7/2020) mengatakan, RUU APBN 2021 masih mencerminkan ketidakpastian ekonomi yang masih akan tinggi di tahun 2021. 

TRIBUNMANADO.CO.ID, JAKARTA - Pemerintah menyusun Rancangan Undang-Undang (RUU) Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2021 dan Nota Keuangan 2021.

Salah satu yang menjadi alasannya adalah efek pandemic Covid-19 yang masih akan terasa hingga di 2021.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam jumpa pers, Selasa (28/7/2020) mengatakan, RUU APBN 2021 masih mencerminkan ketidakpastian ekonomi yang masih akan tinggi di tahun 2021. Ketidakpastikan itu, antara lain:

Pertama, kecepatan dan kemungkinan (keberhasilkan) dalam menangangi Covid-19 di seluruh dunia. “Kita semua masih harus melihat apakah  kita semua benar-benar bisa mengendalikan virus, menjadi mendatar atau menurun," ujar Menkeu, usai Ratas dengan Presiden Jokowi, Selasa (28/7).

Munculnya vaksin Covid-19 ini serta efektivitasnya akan menentukan langkah dan pola pemulihan tahun 2021.

Kedua,  pemulihan ekonomi global atau global economic recovery. “Recovery atau pemulihan ekonomi global ini juga masih sangat tidak pasti akibat covid," lanjut Menkeu.

Kata Menkeu, beberapa lembaga internasional memprediksi, pemulihan ekonomi akan cukup cepat tahun depan. Ini tampak dengan banyak lembaga-lembaga internasional terus merevisi ekonomi tahun ini dan tahun depan, menyusul realisasi ekonomi tahun 2020 yang diprediksi menurun tajam.

Alhasil, dengan proyeksi seperti itu, kata Sri Mulyani, pemulihan ekonomi dunia masih penuh ketidakpastian. "Bisa strong rebound, bisa sifatnya moderate," ujar dia.

Ketiga,  ketidakpastian  ekonomi juga akan sangat tergantung ekonomi kita sendiri. Kata Menkeu, pemulihan ekonomi sangat tergantung dalam penanganan covid terutama pada semester II-2020.

Penanganan pandemic yang  efektif, dan berjalan seiring dengan pembukaan aktivitas ekonomi, kata Sri Mulyani akan membuat ekonomi bisa recover pada kuartal III-2020.

Proyeksi  Menkeu, ekonomi kuartal III akan tumbuh positif yakni 0,4% dan pada kuartal IV  akan tumbuh 3%. “Jika ini terealisasi, pertumbuhan ekonomi kita secara seluruh tahun (2020) akan bisa tetap di zona positif," ujar Menkeu.

Menurut Menkeu, pemerintah saat ini terus mendorong semua menteri dan pemda agar berada di skenario pemulihan ekonomi bisa positif di kuartal 3 yakni di kisaran  0%-0,4% dan kuartal IV lebih tinggi antara 2%-3%.

Dengan begitu, “Ekonomi kita bisa tumbuh positif di atas nol persen tahun 2020 ini,” ujar Menkeu optimisis.

WHO Memperingatkan, Pandemi Corona akan Menjadi Satu Gelombang Besar

Langkah Sepihak Ethiopia di Sungai Nil Biru Membuat Mesir dan Sudan Khawatir

24 Oktober 2020, Baku Hantam antara Khabib Nurmagomedov Vs Justin Gaethje

Sumber: https://nasional.kontan.co.id/news/menkeu-sri-mulyani-ekonomi-2021-penuh-ketidakpastikan-ini-faktor-faktornya

Sumber: Kontan
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved