Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Oknum Perwira Polri Aniaya Anak Kandung: Laporkan Balik Anaknya

Sebuah postingan terkait KDRT sempat viral di media sosial. Dalam unggahan itu disebutkan oknum polisi

Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg
Istimewa
Ilustrasi Aniaya 

TRIBUNMANADO.CO.ID, JAKARTA  - Sebuah postingan terkait KDRT sempat viral di media sosial. Dalam unggahan itu disebutkan oknum polisi melakukan tindak kekerasan terhadap anaknya.

Tidak Jadi Menteri Jonan Urus Hidroponik: Panen Sawi dan Kangkung

Belakangan diketahui oknum polisi tersebut adalah seorang perwira berpangkat Komisaris Besar(Kombes) bernama Rachmat Widodo. Markas besar kepolisian RI membenarkan Kombes Rachmat Widodo dilaporkan ke polisi oleh anaknya sendiri atas dugaan penganiayaan. Dalam kasus ini, Rachmat juga membuat laporan balik kepada anaknya.

Kadiv Humas Polri, Irjen Polisi Argo Yuwono membenarkan Kombes Rachmat dan anaknya saling lapor ke kepolisian. Karena terdapat dua laporan berbeda, kini pihaknya menjadikan satu laporan tersebut di Polres Jakarta Utara.

"Saling lapor KDRT atau penganiayaan satu keluarga akhirnya ditarik semua ke Polres Jakarta Utara laporannya," kata Argo, Minggu(26/7).

Kejadian penganiayaan tersebut terjadi pada hari Jumat (24/7) lalu. Argo mengatakan saat itu anak Kombes Rachmat bernama Aurellia Renatha mencegah tindakan sang ayah yang tengah menyeret keponakannya yang masih kecil. Dia mengatakan sang anak melakukan tersebut dengan cara menggigit tangan Kombes Rachmat agar melepaskan seretan yang dilakukan oleh ayahnya.

Dinas Pertanian dan Pangan Bolsel Usulkan Alat Pemajat Kelapa ke Pusat

"RW menyeret keponakannya. Kemudian anaknya melihat dan membela keponakannya supaya gak diseret bapaknya dengan menggigit berupaya untuk melepaskan itu," jelasnya.

Alih-alih melepas seretan kepada keponakannya, Kombes Rachmat justru menampar anaknya. Keesokan harinya, Aurelia dan ibunya melaporkan kasus kekerasan tersebut ke pihak kepolisian.

Sebaliknya, Argo mengatakan Kombes Rachmat juga melaporkan kasus tersebut ke kepolisian karena tak terima digigit oleh anaknya. "Setelah digigit bapaknya langsung menampar anaknya. Besoknya hari Sabtu ibu dan anaknya laporan ke polsek Kelapa Gading. Kemudian bapak (Kombes Rachmat, Red) laporan ke Polres Jakarta Utara," ujar Argo.

Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Kepolisian Negara Republik Indonesia bakal mendampingi terkait pemeriksaan Kombes Polisi Rachmat Widodo atas insiden saling lapor penganiayaan dengan anaknya sendiri Aurelia Renatha. "Propam mendampingi saja karena berkaitan dengan anggota," kata Argo.

Rencananya Kombes Rachmat dan anaknya akan diperiksa Senin(27/7). Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Awi Setiyono mengatakan pemeriksaan tersebut agar nantinya penyidik bisa menimbang dari dua sisi. Baik keterangan dari Kombes Rachmat atau pun keterangan dari anaknya.

"Masih penyelidikan. Karena keduanya ini melapor dan harus diklarifikasi, biar nggak berat sebelah," kata Awi.

"Minggu depan sudah dipanggil. Karena bapaknya bikin laporan di Polres Jakarta Utara, anak istrinya di Polsek Kelapa Gading. Yang satu laporan pencurian dan pengeroyokan yang satunya KDRT, berarti harus diklarifikasi. Kemarin sie Paminal bilang Minggu depan kita tunggu. Mungkin Senin kali ya, kita lihat," tambah Awi.

Orang Tua AD Bigung Cari Anak Kesayangan, Ternyata Pria Misterius Tukarkan dengan 4 Tabung Gas 3 Kg

Aurelia Renatha, yang mengaku dianiaya ayahnya, Rachmat Widodo, mengungkap kisah ini di media sosial. Penganiayaan itu diduga ditengarai oleh hubungan asmara pelaku dengan orang ketiga dalam rumah tangga.

Aurella Renatha menyebut kasus dugaan penganiayaan ini terjadi lantaran korban menemukan isi pesan singkat ayahnya dengan seorang wanita yang diduga sebagai pelakor. Ayah korban berusaha merebut ponsel tersebut hingga berujung pada dugaan penganiayaan dan perusakan ponsel yang merekam kejadian tersebut.

Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Budhi Herdi Susianto yang dikonfirmasi mengenai hal tersebut menjelaskan pemeriksaan dan penyelidikan belum mengarah ke sana. "Kami belum sampai ke sana.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved