Saham Indofarma dan Kimia Farma Melesat
Harga saham dua anak usaha PT Bio Farma (Persero), yakni PT Indofarma Tbk (INAF) dan PT Kimia Farma Tbk (KAEF)
Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg
TRIBUNMANADO.CO.ID, JAKARTA - Harga saham dua anak usaha PT Bio Farma (Persero), yakni PT Indofarma Tbk (INAF) dan PT Kimia Farma Tbk (KAEF) melesat setelah munculnya kabar kedua perusahaan tersebut akan menjadi distributor vaksin virus corona yang tengah dikembangkan Bio Farma dan Sinovac Biotech.
• Hasil Sidang Isbat: Idul Adha 1441 Hijriah Jumat 31 Juli
Melansir RTI Infokom, pada perdagangan sesi pertama Selasa (21/7) kemarin, saham PT Indofarma Tbk (INAF) melesat 24,9 persen dari posisi buka di 1.220 menjadi 1.505. Investor asing tercatat telah memborong sebesar Rp468,4 miliar. Sepanjang hari investor membukukan transaksi sebesar Rp138,37 miliar dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 96,15 juta saham.
Sementara harga saham anak usaha Biofarma lainnya, PT Kimia Farma Tbk (KAEF) naik 24,36 persen pada perdagangan kemarin dari posisi bukanya 1.400 menjadi 1.710. Investor membukukan transaksi sebesar Rp378,56 miliar dengan jumlah saham yang diperdagangakan sebanyak 378,56 juta saham. Perusahaan pun mencatatkan jual bersih sebesar Rp994,47.
Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga sebelumnya menyatakan bahwa Bio Farma saat ini sedang menjalani uji klinis tahap ketiga. Diharapkan, setelah lolos hasil uji klinis tersebut, vaksin Sinovac dapat segera diproduksi di dalam negeri. "Bio Farma di kalangan internasional, di dunia vaksin memang sangat terkenal dan dianggap mampu membuat dan melakukan uji klinis. Sangat mampu," jelasnya.
Arya menuturkan, beberapa negara mengajak BUMN kesehatan itu untuk bekerja sama. "Jangan heran, memang Bio Farma dipercaya beberapa negara untuk diikutsertakan," imbuh dia.
• PKS Hargai Sikap PDIP, Djarot Saiful Hidayat: Tidak dengan Demokrat dan PKS
Ia menambahkan bahwa vaksin yang diterima Indonesia akan berbeda dengan vaksin-vaksin lainnya. "Vaksin Sinovac ini agak berbeda, bisa juga untuk beberapa jenis virus corona yang berkembang.Jadi dicoba di China juga sekarang. Ini lagi dalam proses percobaan," ucapnya.
Sementara Direktur Utama PT Indofarma Tbk Arief Pramuhanto mengatakan, vaksin Covid-19 diperkirakan akan mulai diedarkan pada Maret 2021. “Vaksin virus corona buatan perusahaan China, Sinovac Biotech akan dijual di Indonesia.
Harganya masih belum diketahui, sedangkan waktu pendistribusiannya dijadwalkan pada Maret 2021,” tutur Arief melalui keterangan tertulisnya, Selasa (21/7). "Kalau rencana awalnya paling cepat bisa diproduksi triwulan 1, sekitar Februari atau Maret. Mudah-mudahan kita bisa mulai di bulan itu juga," lanjut Arief.
Vaksin yang dikembangkan Bio Farma dan Sinovac Biotech adalah kandidat terdepan dalam upaya pengobatan virus covid-19. Vaksin itu telah memasuki uji coba fase III pada awal Juli dan menjadi salah satu vaksin yang akan memasuki uji coba tahap akhir. Selain Indonesia, vaksin itu juga akan dikirimkan ke Brasil dan negara di Eropa.
• Ketua KPU Pastikan Persiapan Pilkada Tidak Terganggu
Meski demikian, Arief mengungkapkan belum bisa memastikan harga vaksin buatan Sinovac Biotech tersebut. "Kita mottonya pasti (harga vaksinnya) terjangkau," tuturnya. (tribun network/fik/yov/dod)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/manado/foto/bank/originals/saham-4365.jpg)