Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

PKS Hargai Sikap PDIP, Djarot Saiful Hidayat: Tidak dengan Demokrat dan PKS

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menghargai keputusan PDI Perjuangan yang menyatakan tidak akan berkoalisi

Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg
Tribunnews.com/ Fransiskus Adhiyuda
Ketua DPP Bidang Ideologi dan Kaderisasi PDI Perjuangan Djarot Saiful Hidayat di Wisma Kinasih, Tapos, Depok, Jawa Barat, Jumat (22/11/2019). 

TRIBUNMANADO.CO.ID, JAKARTA - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menghargai keputusan PDI Perjuangan yang menyatakan tidak akan berkoalisi dengan partai di luar pendukung pemerintah pada Pilkada serentak 2020."Kami menghargai sikap masing-masing partai," ujar Ketua DPP Bukhori Yusuf, Selasa (21/7/2020).

Bawaslu Sebut Ada Kesalahan Administrasi

Menurutnya, PKS yang menjunjung tinggi sikap toleransi dan kebhinekaan, tidak merasa kecewa dengan keputusan PDI Perjuangan tersebut, sepanjang masih dalam koridor konstitusional.

"Bangsa ini tidak mungkin bisa diurus oleh satu atau dua kelompok saja, tetapi justru harus melibatkan seluruh komponen anak bangsa," papar anggota Badan Legislasi (Baleg) DPR itu.

Diberitakan Tribun Medan, Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Djarot Saiful Hidayat menegaskan arah koalisi partai berlambang banteng tersebut dalam pilkada serentak mendatang. Djarot menegaskan PDIP tak akan berkoalisi dengan Partai Demokrat dan PKS mengingat kedua partai tersebut berada di luar pemerintahan.

"Partai mengambil keputusan atas dasar pertimbangan ideologis bagaimana pancasila dijalankan dalam seluruh aspek kehidupan berbangsa dan bernegara. Aspirasi untuk tidak bekerja sama dengan Partai Demokrat dan PKS banyak saya terima," ujarnya, Minggu (19/7).

Menurut Djarot, keberadaan Partai Demokrat dan PKS yang berada di luar pemerintahan, sehat bagi demokrasi.Lagipula, menurut pria yang menjabat sebagai Plt Ketua DPD PDIP Sumut itu, partainya terus mendorong kerjasama politik dengan seluruh partai pengusung pemerintahan Joko Widodo.

BPK: Ada Aliran APBN Masuk Rekening Pribadi

Djarot menjelaskan, kerjasama parpol dalam pilkada 2024 merupakan embrio kerjasama Pemilu 2024 yang akan datang. “PDI Perjuangan terus kedepankan semangat gotong royong dan siap bekerja sama dengan Parpol Pendukung Pemerintah”, ujarnya.

Ia mengatakan sikap PDIP tersebut sebagai reaksi dari mesranya Demokrat dan PKS di luar pemerintahan sebagai oposisi. "Sikap politik antara Partai Demokrat dan PKS justru memberikan peta ke depan bagaimana kedua partai tersebut semakin beriringan dalam kerjasama politik yang berbeda dengan arah PDIP," tambahnya.

Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera enggan mengomentari pernyataan Djarot.Meski demikian, Mardani menegaskan PKS menganggap semua partai punya niat baik membangun bangsa."Kita tidak berkomentar pada sikap partai lain," ujar Mardani.

Oleh karenanya, anggota Komisi II DPR RI tersebut mengatakan DPP PKS tak melarang jajarannya di provinsi dan kabupaten/kota untuk membangun koalisi dengan partai manapun.

"DPP PKS memberikan kebebasan bagi kawan-kawan di Provinsi dan kabupaten/kota untuk membangun koalisi dengan partai manapun, selama didasari ketulusan membangun bangsa dan kesamaan dalam visi mewujudkan pemerintahan yang efektif dan akuntabel," jelas Mardani.

"Sikap politik antara Partai Demokrat dan PKS justru memberikan peta ke depan bagaimana kedua partai tersebut semakin beriringan dalam kerjasama politik yang berbeda dengan arah PDIP," Djarot Saiful Hidayat menegaskan kembali.

Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Irwan mengecam pernyataan Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat. Irwan menyebut apa yang diucapkan Djarot sangat bertentangan dengan semangat tokoh proklamator RI, Soekarno.

"Sebagai kader dari partai yang mengamalkan Soekarnoisme pernyataan pak Djarot sungguh bertentangan dengan politik gotong royong yang diinginkan Soekarno bagi bangsa Indonesia. Saya pikir ini pernyataan pribadi beliau semata,” kata Irwan kepada wartawan kemarin.

Liverpool Kontra Chelsea: Misi Merusak Pesta

Irwan menilai, pernyataan mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta tersebut justru mengingkari semangat politik Soekarno yang menjadi tokoh panutan di PDIP.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved