News
Kader PDI-P Pendukung Gibran-Teguh Dikeroyok Pihak Satgas Partai hingga Terima Ancaman
Sekretaris Banteng Solo Bergerak yang telah menetapkan diri sejak awal mendukung Gibran Rakabuming Raka.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Tindak pengeroyokan dialami Ketua Anak Ranting PDIP di RW 28, Kelurahan/Kecamatan Jebres, Kota Solo, Agung 'Walet' Indaryoto.
Agung diduga dikeroyok sejumlah orang dari oknum satgas partai.
Penyebab aksi pengeroyokan diduga karena bertolak belakang jalan poitik dari kedua belah pihak.
Agung adalah Sekretaris Banteng Solo Bergerak yang telah menetapkan diri sejak awal mendukung Gibran Rakabuming Raka.

Dugaan pengeroyokan terjadi saat korban memenuhi undangan konsolidasi partai benteng moncong putih di RW 28, Kelurahan/Kecamatan Jebres, Kota Solo, Minggu (19/7/2020).
Kuasa Hukum Agung, TH Wahyu Winarto menyampaikan dugaan itu terjadi seusai pembahasan masa depan Agung sebagai Ketua Anak Ranting.
"Menurut klien saya, ia diundang konsolidasi partai, ternyata di situ mengarah dirinya dipecat dari anak ranting," jelas Wahyu kepada TribunSolo.com, Senin (20/7/2020).
Agung, lanjut Wahyu, sempat merasa tidak terima dengan keputusan pemecatan yang menimpanya.
Hingga ia membanting snack yang berada tak jauh darinya sebelum akhirnya mengalami dugaan pengeroyokan.
"Terus merasa tidak terima, klien saya merasa ini bukan ajang pemecatan," ujar Wahyu.
"Klien saya tersinggung, marah lalu melempar makanan di lantai terus akhirnya dikeroyok," tambahnya.
Kejadian pengeroyokan itu terjadi sekira pukul 21.00 WIB.
Di samping itu, tiga tokoh DPC PDIP Kota Solo hadir dalam rapat konsolidasi partai di RW 28, Kelurahan/Kecamatan Jebres.
Wahyu menuturkan dirinya belum bisa memastikan motif dugaan pengeroyokan yang menimpa Agung.
"Motifnya belum diketahui, pengeroyokan itu dilakukan oknum satgas," tutur dia.
"Menurut klien saya, ada pendorongan kemudian ada pemukulan sambil mengancam," jelasnya.
Soal berkaitan beda sikap politik, Wahyu enggan berbicara banyak terkait itu.
Pasalnya, Agung diketahui juga menjabat Sekretaris Banteng Solo Bergerak yang telah menetapkan diri sejak awal mendukung Gibran Rakabuming Raka.
Sikap itu berbeda dengan keputusan partai sebelum PDIP akhirnya menetapkan Gibran Rakabuming Raka - Teguh Prakosa.
Pasalnya, sebelumnya DPC PDIP Solo menyodorkan Achmad Purnomo - Teguh Prakosa.
Dukungan itu disuarakan sebelum rekomendasi PDI Perjuangan untuk Pilkada Solo 2020 resmi diumumkan.
"Soal beda sikap politik, belum tahu," ujar Wahyu.
Akibat dugaan pengeroyokan itu, Agung mengalami luka bengkak di pelipis mata kanan.
Ia juga sempat pusing sebelum akhirnya dilarikan ke salah satu rumah sakit di Kota Solo.
"Masih dirawat karena sempat mengalami pusing-pusing dan bengkak di pelipis mata, matanya merah darah," terang Wahyu.
Atas kejadian dugaan pengeroyokan itu, Agung melayangkan laporan ke Polresta Kota Solo.
"Kita sudah lapor ke Polres sekira pukul 23.30 WIB, terus baru pulang sekira pukul 02.00 WIB," ucap Wahyu.
Hingga berita ini diturunkan TribunSolo.com masih mengkonformasi DPC DPIP Solo dan Polresta Solo soal laporan dugaan penganiyaan.
Rudy Perintahkan Menangkan Gibran
Diberitakan sebelumnya, Ketua DPC PDIP Solo, FX Hadi Rudyatmo atau Rudy memerintahkan pengurus paling atas di kota hingga
tingkat ranting atau kelurahan memenangkan Gibran Rakabuming Raka - Teguh Prakosa pada pemilihan kepala daerah Solo mendatang.

Perintah itu disampaikan orang nomor satu di DPC PDIP yang kini masih menjabat Wali Kota Solo saat rapat perdana konsolidasi
dan pemenangan pasca PDIP memberikan rekomendasi kepada Gibran - Teguh untuk maju Pilkada Solo 2020 sebagai Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota, Minggu (19/7/2020).
"Rapat ini untuk membentuk tim kemenangan dan mensosialisikan Bakal Paslon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Solo yang diusung
partai pada Pilkada 2020," ungkap Rudy, sapaan akrabnya kepada TribunSolo.com di kantor DPC PDIP Solo di Jalan Hasanudin Nomor 26, Kampung Brengosan, Kelurahan Purwosari, Kecamatan Laweyan.
"Kita undang semua pengurus hingga di anak cabang, sekaligus kita tentukan titik kemenangan," imbuhnya.
Rudy menjelaskan, dalam rapat internal tertutup tersebut, juga akan menentukan Ketua Tim Pemenangan Gibran-Teguh.
"Tim kemenangannya nanti akan sampai anak ranting," jelas dia.
"Kita juga menjadwalkan adanya musyawarah untuk tim kemenangannya pada tanggal 22-27 Juli," akunya.
Untuk saat ini, tim kemenangan yang dibentuk akan berisikan internal dari PDIP.
Namun, setelah Parpol lain resmi mendukung PDIP, maka baru akan dimasukkan ke dalam tim kemenangan.
Rudy mengaku, hingga saat ini belum ada parpol lain yang secara resmi berkoalisi dengan PDIP untuk memenangkan Gibran - Teguh.
"Partai yang memberikan dukungan, akan kita masukkan ke tim kemenangan," kata Rudy.
"Kan tim kemenangan berisikan struktur partai, agar nanti bisa menggandeng kadernya," tambah dia.
Rudy berpesan kepada para tim kemenangan untuk bisa menggandeng masyarakat yang notabene non kader/struktural parpol.
"Relawan saya minta ambil non struktur partai, agar bisa menambah untuk suara Pilkada 2020," ucap dia.
Rudy menargetkan, pasangan Gibran - Teguh ini bisa meraup suara minimal 64 persen.
"Minimal 64 persen bisa menang," aku dia.
Rapat dihadiri Gibran Rakabuming Raka - Teguh Prakosa, dan sejumlah pengurus serta kader PDIP Solo.
Rapat yang diadakan di Kantor DPC PDI Perjuangan itu berjalan tertutup.
"Kita mengumpulkan para struktur dan kader partai hingga tingkat ranting," jelas dia.
Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Kader PDIP Pendukung Gibran Dikeroyok Oknum Satgas Partai, Luka di Pelipis Mata, https://jateng.tribunnews.com/2020/07/20/kader-pdip-pendukung-gibran-dikeroyok-oknum-satgas-partailuka-di-pelipis-mata?page=all