Reklamasi Ancol
Tak Terima Alasan Gubernur, Nelayan Enggak Mau Tau Segala Macam yang Dinyatakan Pak Anies Baswedan
Nelayan pun mengatakan baik yang terdahulu maupun reklamasi yang sekarang itu tetap harus diperhatikan dampaknya.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Penjelasan Anies Baswedan soal perluasan ancol ditolak para nelayan.
Terkait hal tersebut, nelayan menganggap hal tersebut sama saja tetap reklamasi.
Nelayan pun mengatakan baik yang terdahulu maupun reklamasi yang sekarang itu tetap harus diperhatikan dampaknya.
• Ramalan Zodiak Karier Hari Ini, Taurus Beristirahat dan Bersantai, Sagitarius Memimpin dengan Baik
• Ramalan Zodiak Asmara Hari Ini, Leo Mengabdi Kepada Pasangan, Cancer Memperkuat Hubungan yang Ada

Sekjen Forum Komunitas Nelayan Jakarta, Sogi Sasmita, menanggapi polemik reklamasi yang disebut sebagai perluasan daratan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Dilansir TribunWow.com, hal itu ia sampaikan dalam tayangan Apa Kabar Indonesia Malam di TvOne, Selasa (14/7/2020).
Diketahui sebelumnya Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut proyek perluasan kawasan Ancol bukan reklamasi.
Ia beralasan kerukan lumpur hasil sedimentasi sungai dan waduk dan Jakarta yang ditempatkan di Ancol akan dimanfaatkan untuk pengembangan kawasan tersebut.
Menanggapi hal tersebut, Sogi Sasmita yang juga nelayan di Muara Angke ini menilai kedua istilah tersebut sama saja.
Sogi menyebutkan reklamasi di kawasan Ancol juga tidak dapat dikaitkan dengan pengerukan lumpur sedimentasi di sungai.
"Menanggapi isu sekarang ini mengenai perluasan reklamasi di Ancol, apapun namanya itu tetap reklamasi," tegas Sogi Sasmita.
"Kita nelayan enggak mau tahu isu-isu tentang sebab terus bedanya, segala macam yang dinyatakan Pak Gub (Anies Baswedan)," tambahnya.
Sogi meminta pemprov dapat lebih memperhatikan dampak reklamasi terhadap lingkungan dan kehidupan nelayan.
"Yang kita tahu nelayan itu di persoalan reklamasi ini, baik yang terdahulu maupun reklamasi yang sekarang itu tetap harus diperhatikan dampaknya," ungkapnya.
Ia menyebutkan nelayan terkena dampak langsung dari proyek reklamasi tersebut, terutama nelayan harian.
"Nelayan itu terbagi dua, satu nelayan harian, dua nelayan bulanan," papar Sogi.