Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Sejarah

14 April 1912 Titanic Menabrak Gunung Es, Tenggelam di Samudera Atlantik Utara yang Dingin dan Sepi

Dingin yang amat sangat menyergap para korban sebelum akhirnya meregang nyawa dalam keadaan membeku. Titanic karam di Samudera Atlantik Utara.

Editor: Rizali Posumah
Net
Titanic. 

TRIBUNMANADO.CO.ID -  Rabu 10 April 1912 siang, kapal pesiar termewah dan terbesar, RMS Titanic menjalani pelayaran perdana dan terakhirnya dari Southampton, Inggris, menuju New York, Amerika.

Kapal yang memiliki panjang 269,06 meter, lebar 28,19 meter, tinggi 32 meter dengan berat total 52.310 ton itu membawa sekitar 2.204 orang, baik penumpang maupun awak kapal (jumlah sebenarnya tak bisa dipastikan).

Data sejarah membeber jumlah orang yang ada di Titanic, ada 109 orang anak-anak, 425 perempuan dan sebanyak 1.670 orang laki-laki.

kompartemen kapal ini dibangun sangat rapat sehingga mampu mencegah rembesan air laut.

Titanic didukung panel kontrol listrik yang canggih, empat lift dan sistem komunikasi nirkabel canggih yang dapat mengiriman kode Morse.

Kapal ini dibuat tahun 1909 dan selesai pada tahun 1911. Titanic sanggup mengangkut 2.224 penumpang.

Pengerjaannya melibatkan 3000 orang pekerja serta menghabiskan dana hingga 7,5 jua USD.

Titanic saat berlayar
Titanic saat berlayar (Google)

Dengan segala kecanggihan yang ada, praktis secara teori kapal ini memang tak bisa tenggelam.

Titanic bisa melaju dengan kecepatan maksimal 30 knot. Ini membuat Titanic sekaligus menjadi kapal yang termewah, terbesar, dan tercepat di dunia pada masa itu. 

Dalam pelayaran perdananya, Titanic sempat singgah di Cherbourg, Perancis dan Queenstown, Irlandia.

Saat itu, sebenarnya kru Titanic sudah mendapat kabar kondisi di laut Atlantik Utara.

Cuaca waktu itu sangat hangat, membuat banyak gunung es pecah dan hanyut ke lautan termasuk ke alur pelayaran kapal.

Meski telah mengetahui adanya potensi bahaya ini, namun kru Titanic cuek saja. Mereka yakin kapal itu tak bisa tenggelam.

Potensi adanya bahaya yang bakal menghadang Titanic juga telah diperingatkan sebuah kapal yang berlayar di alur yang sama dengan Titanic pada Minggu 14 April 1912. 

Kapal tersebut memperingatkan Titanic tentang adanya gunung es yang menghadang alur pelayaran Titanic.

Alih-alih diseriusi sebagai ancaman, kabar itu malah tak disampaikan kepada kapten kapal Titanic di anjungan.

Naas, pukul 23.40 waktu setempat, tabrakan tak bisa dihindari, sisi kanan Titanic robek akibat tajamnya gunung es itu dan menghancurkan enam kompartemen.

Adegan dalam film Titanic.
Adegan dalam film Titanic. (James Cameron's Titanic Wiki - Fandom)

Celakanya, kapal itu dirancang hanya bisa mengapung jika paling banyak empat kompartemen bocor dan kemasukan air.

Beberapa menit kemudian, kru kapal mengirim permintaan tolong radio dan mengirim tanda SOS. Itulah kali pertama sinyal SOS digunakan.

Tragisnya lagi, kapal ini hanya memiliki 20 sekoci dengan total kapasitas 1.178 orang. Tanggal 15 April Titanic akhirnya tenggelam.

Korban meninggal jauh lebih banyak dari yang selamat.

Jumlah korban tenggelamnya Titanic tidak jelas akibat adanya beberapa faktor, termasuk perbedaan daftar penumpang, yang mencakup nama-nama orang yang membatalkan perjalanan mereka pada menit terakhir dan fakta bahwa sejumlah penumpang memakai alias atas berbagai alasan dan terhitung dua kali di daftar korban.

Jumlah korban tewas diperkirakan antara 1.490 dan 1.635 orang.

Namun, menurut laporan Board Of Britania Raya tentang bencana ini, jumlah tewas ada sebanyak 1.514 orang.

Mereka ada yang tertinggal mengapung di sekitar lokasi tenggelamnya Titanic, ada juga yang ikut tenggelam bersama Titanic.

Dingin yang amat sangat menyergap para korban sebelum akhirnya meregang nyawa dalam keadaan membeku.

Titanic karam di Samudera Atlantik Utara yang dingin dan sepi.

Tokoh J Dawson

Leonardo di Caprio dan Kate Winslet yang sukses memerankan tokoh Jack dan Rose dalam film Titanic.
Leonardo di Caprio dan Kate Winslet yang sukses memerankan tokoh Jack dan Rose dalam film Titanic. (thezoereport.com)

Kisah tenggelamnya Titanic sempat diangkat ke layar lebar oleh sutradara James Cameron.

Di tangan Cameron, Titanic diramu menjadi sebuah film epik roman dan bencana Amerika Serikat produksi tahun 1997.

Film ini bercerita tentang kisah cinta antara Jack Dawson dan Rose (diperankan oleh Leonardo DiCaprio dan Kate Winslet) yang berasal dari status sosial berbeda.

Film Titanic meraih 14 nominasi dalam ajang Academy Awards tahun 1998 dan berhasil memenangkan 11 di antaranya, termasuk Film Terbaik dan Sutradara Terbaik.

Film ini juga dinobatkan sebagai film terlaris sepanjang masa selama 12 tahun.

Kisah Titanic karya Cameron ini telah menyihir banyak orang dan percaya bahwa tokoh Jack Dawson dan kisah cintanya di atas kapal Titanic adalah kisah nyata. 

Film ini, selama bertahun-tahun membuat orang beramai-ramai mendatangi nisan kecil yang berada di Fairview Lawn Cemetery, Halifax, Kanada.

Mereka berdatangan dengan membawa buket bunga serta surat-surat cinta.

Beberapa bahkan berdoa dan menangis. Sebab di sana, ada satu kuburan yang di nisannya tertulis J Dawson.

Sangka mereka, di sanalah Jack Dawson, karakter Leonardo DiCaprio dalam film Titanic yang asli beristirahat buat selama-lamanya.

Memang benar bahwa J Dawson adalah salah satu korban kecelakaan kapal Titanic pada 15 April 1912.

Sayangnya, inisial J dalam nisan itu bukanlah Jack melainkan Joseph. Fakta lainnya, Joseph Dawson tidak pernah memenangkan tiket Titanic secara dramatis sebagaimana yang digambarkan dalam film.

Joseph Dawson juga tidak bisa melukis dan tidak setampan Jack yang diperankan DiCaprio.

Joseph hanya seorang buruh kamar mesin yang bertugas menyekop batubara di atas kapal termegah pada awal abad ke-20 tersebut.

Kisah cinta Rose dan Jack hanyalah kisah fiksi yang dibuat oleh James Cameron. James Cameron bahkan sudah menyangkal kaitan antara Joseph dan tokoh utama filmnya.

Produser film Jon Landau bahkan menyatakan, bahwa mereka baru mengetahui kuburan Joseph setelah film Titanic beredar.

Namun, hal itu tak mengurangi minat para pemuja film mereka untuk berziarah ke Halifax.

Inspirasi Cameron dalam membuat film ini didasarkan pada daya tariknya terhadap bangkai kapal Titanic.

Dia ingin menyampaikan pesan emosional dari tragedi itu. Dan tentu saja kisah cinta adalah hal yang palin menarik untuk menyampaikan emosi itu. (*)

KABAR BURUK, 50% Spesies Dunia Bisa Punah Akibat Perubahan Iklim

Pesawat Uni Emirat Arab Lepas Landas dari Pusat Antariksa Jepang Menuju Planet Mars

Wanita Ini Manfaatkan Kecantikannya untuk Membunuh, Dijuluki Wanita Paling Berbahaya di Penjara

Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved