13 Juli 1985, 35 Tahun Lalu, Pertunjukan Musik Terbesar Queen dan Kembalinya Freddy Mercury
Mercury, yang berusia 38 tahun saat tampil di Live Aid, didiagnosis HIV pada tahun 1987 dan meninggal karena komplikasi terkait AIDS pada tahun 1991.
Penulis: maximus conterius | Editor: maximus conterius
TRIBUNMANADO.CO.ID - Momen pertujukan musik Live Aid pada 13 Juli 1985 menjadi momen kebangkitan kembali grup band legendaris Queen.
Konser amal 35 tahun lalu tersebut ditonton hampir 2 miliar orang di seluruh dunia.
Acara penggalangan dana diadakan secara serentak di Stadion John F Kennedy Philadelphia dan Stadion Wembley London. Queen tampil di Stadion Wembley.
Pertunjukan musik terbesar tersebut menampilkan musisi ternama termasuk Rick Springfield, Madonna, Elton John, David Bowie, Paul McCartney, dan U2.
"Pertunjukan 'Candle in the Wind' oleh Elton John di pemakaman Putri Diana memang memiliki gema yang sangat besar dan juga sangat emosional, tetapi menurut saya, tak ada yang mengalahkan Queen (dalam konser) tahun 1985," kata Holly Thomas, penulis dan editor yang berbasis di London yang selalu menulis penghargaan atas pertunjukan musik kepada CNN.
Jadi mengapa setelah 35 tahun penampilan Queen yang paling dipuji?
• Chord Gitar dan Lirik Bohemian Rhapsody - Queen
Jawabannya, pertunjukan itu menandai kembalinya ikon rock, Freddie Mercury, yang ingin membuktikan dirinya saat tampil di panggung Live Aid.
"Freddie memesona," kata Lesley-Ann Jones, yang berada di acara itu dan kemudian menulis buku "Mercury: An Intimate Biography of Freddie Mercury."
"Dia sepertinya mengumpulkan kembali kecemerlangan setiap seniman pertunjukan hebat yang telah pergi sebelumnya," lanjut dia.
Dalam beberapa dekade sejak pertunjukan itu, kehidupan dan kejeniusan Mercury telah diabadikan dalam budaya pop, mulai dari pengaruhnya dalam fesyen hingga "Bohemian Rhapsody", film yang memenangkan Oscar.
Pada peringatan salah satu konser terbesar dalam sejarah rock ini, kita melihat kembali penampilan Queen yang tak tertandingi.
• Grup Band Queen Beri Pengaruh Besar pada Fedi Nuril
Pada saat konser Live Aid tersebut, Queen sebenarnya masih belum pulih dari kekecewaan penjualan album "Hot Space" yang dirilis pada 1982.
Band ini absen dari rekaman, dan sang penyanyi bintang Mercury baru saja merilis album solonya "Mr. Bad Guy" yang tak disambut baik.
Jadi ketika naik panggung di Wembley untuk penampilan sore hari, mereka ingin membungkam para pengkritiknya.
"Saya pikir Queen dihargai, mungkin lebih dari band lain di atas panggung hari itu," kata Thomas.
"Tidak diragukan lagi mereka sadar bahwa ini adalah kesempatan untuk menebus diri mereka sendiri setelah pertunjukan mereka yang gagal di Afrika Selatan, dan telah berlatih dengan saksama, mengambil keuntungan dari lagu-lagu mereka yang paling bombastis dan teatrikal," jelas dia.
• Daftar Lengkap Pemenang Piala Oscar Academy Awards 2019, Bohemian Rhapsody Berjaya!
Dalam pertunjukan itu Queen tampil 22 menit, membawakan enam lagu, dimulai dengan "Bohemian Rhapsody" lalu "Radio Ga Ga", "Hammer To Fall", "Crazy Little Thing Called Love", "We Will Rock You", dan "We Are The Champions" sebagai penutup yang membangkitkan semangat.
"Mereka tidak bisa menyenangkan diri mereka sendiri dengan memainkan lagu-lagu dari album terbaru ("The Works" rilis 1984). Mereka harus tampil dengan hits terbesar mereka untuk mengambil kesempatan merebut perhatian penonton," kata Jones.

Jones, yang mengenal band ini dengan baik sebagai jurnalis rock untuk surat kabar Daily Mail di Inggris, mengingat bahwa Mercury sempat merasa tidak enak badan hari itu. Dokternya menyarankannya dia untuk tidak tampil.
"Dia tidak menghiraukannya," kata Jones.
"Dia tenang, dia mengetuk kembali beberapa vodka besar, dan merebut kesempatan itu. Dia pergi ke sana, dan sesuatu terjadi: Temperaturnya melonjak. Suasana berubah. Jam tangan berhenti. Itu seperti detik-detik yang mengembuskan napas ketika sebuah tsunami akan mengenai, dan laut menghisap kembali dan berhenti sebelum melemparkan dirinya di pantai dan menghancurkan segalanya. Semua orang menahan napas mereka. Queen telah merebutnya," kata dia.
• Adegan Lengkap Live Aid dalam Bohemian Rhapsody Bisa Jadi Sebuah Film
Apa yang membuat pertunjukan Queen tersebut begitu menawan dan unik adalah sifat pertunjukannya yang sederhana.
Mercury, yang dikenal karena gayanya yang sembarangan dan flamboyan, keluar dengan mengenakan jins skintight dan tank top putih, dengan gelang pada lengan dan ikat pinggang sebagai satu-satunya aksesori.
Karena pergantian cepat penampilan para seniman, "mereka tahu mereka tidak bisa memiliki pertunjukan normal dengan tata cahaya yang sangat besar, asap, ledakan dan efek khusus, sehingga Queen menjejalkan semua yang mereka miliki ke dalam penampilan singkat - dan melakukannya dengan energi dan kekuatan," kata Peter Hince, yang bekerja dan melakukan tur dengan Queen lebih dari satu dekade sebagai roadie, dan merupakan bagian dari kru Live Aid.
Lalu ada faktor kesehatan Mercury yang saat itu sedang sakit.
Mercury, yang berusia 38 tahun saat tampil Live Aid, didiagnosis HIV pada tahun 1987 dan meninggal karena komplikasi terkait AIDS pada tahun 1991.
• Peneliti Kuak Suara Magis Freddie Mercury
Tetapi menurut biografi Mark Langhorne dan Matt Richards berjudul “Somebody to Love: The Life, Death and Legacy of Freddie Mercury”, "Mercury mulai menunjukkan gejala umum dengan HIV pada tahun 1982, yang menambah kepedihan pada konser Live Aid yang dinamis itu”.
"Saya pikir band yang lain sangat menghormati penampilan Freddie yang mungkin menjadi hal utama, seolah-olah mereka semua tahu ini adalah momennya, dan dia mungkin tidak mendapatkan yang lain seperti itu," kata Thomas.
"Dia benar-benar memanfaatkan kesempatan itu untuk menunjukkan apa yang dia miliki, dari suaranya, ke panggung, humor, dan musikalitas di atas panggung - tetapi semuanya dengan cara yang melayani penonton. Dia murah hati di atas panggung."
Karena kesuksesan dari pertunjukan itu, Queen kemudian mengagendakan tur ‘comeback’ tahun berikutnya, lalu merilis tiga album lagi selama masa hidup Mercury.
• Hari AIDS Sedunia 1 Desember 2018 - Berikut Ini 5 Fakta Soal Penyakit Renggut Nyawa Freddie Mercury
"Tragisnya adalah kedatangan kedua mereka yang mungkin berlangsung tragis dalam waktu singkat," kata Jones.
"Apa yang tidak sepenuhnya dihargai sampai kemudian adalah betapa cemerlang Freddie, dan seberapa banyak kita telah kehilangan. Ribuan orang telah berbondong-bondong untuk melihat Queen digawangi oleh Adam Lambert. Jutaan orang menyaksikan kisah Freddie di layar perak, dengan Freddie dihidupkan kembali oleh Rami Malek (dalam "Bohemian Rhapsody" tahun 2018). Tak satu pun dari mereka yang mendekati keajaiban aslinya. Freddie adalah vokalis rock terhebat yang pernah ada," ujar dia. (*)
• Arab Saudi Ancam Denda Rp 38 Juta Pendatang Tanpa Izin
• Muhadjir Minta Khotbah Jumat Dipersingkat: Imbas Corona Menular Melalui Udara
• Realme 6i, Ponsel Realme Terbaru yang Dibekali Kamera 48MP, Ini Spesifikasinya
Sumber: USA Today