Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Semarang Surga Togel, Pengecer Sampai Jualan di Pinggir Jalan, Banyak Wanita Jadi Admin Kios Togel

Sekarang karena banyak saingan, pengecer datang ke rumah pembeli untuk ambil uang. Pesanan nomor togel melalui WA atau SMS

Editor: Finneke Wolajan
Istimewa
Ilustrasi - Barang Bukti Judi Togel 

"Dari pada dapatnya, lebih banyak tidaknya. Tapi kalau sudah sekali ikut, rasanya ingin ikut terus karena penasaran adu keberuntungan. Kalau tidak dapat ya mungkin belum rezekinya," tambah dia.

Dirinya tidak berani menyebut lokasi mana saja, yang biasa digunakan untuk tempat pasang nomor togel.

Sebab, banyak tempat togel yang justru disembunyikan supaya tak terlalu mencolok di masyarakat.

"Saya tidak berani sebut. Pokoknya ada-lah," tutur pria yang bekerja serabutan ini.

Supaya nomor yang dipilihnya bisa tembus, terkadang Budreg melakukan hal unik untuk mendapatkan nomor.

Satu di antaranya dengan melakukan ritual bakar burung gagak di Gombel Semarang.

"Kalau ke dukun saya tidak pernah. Ya justru cari wangsitnya di tempat-tempat yang dianggap banyak orang selalu tepat. Di Gombel itu ada pernah saya ritual sambil bakar gagak. Tapi justru nomor yang didapat tidak tembus," imbuhnya.

Sejak adanya pandemi Covid-19, Budreg lebih memilih untuk berhenti bermain togel. Selain sedang kesulitan ekonomi, dia juga ingin menghentikan kebiasaan buruknya itu.

Ia menganggap, uang dari hasil togel tidak pernah ada manfaatnya.

"Misal dapat ya uang itu hilang enggak jelas. Ekonomi saya juga gini-gini aja. Masih susah buat bayar anak sekolah. Makannya lebih baik berhenti saja," tutupnya.

Beda lagi pengalaman Budi warga Simongan. Budi (bukan nama sebenarnya) ditemui Tribun Jateng di Simongan menyebut kebanyakan admin di kios togel adalah perempuan.

Alasannya tidak diketahui secara pasti, namun penilaiannya sebagai upaya pemanis atau menarik konsumen.

Dia menyebut ada lapak togel besar berlokasi tak jauh dari rumahnya. Lapak itu sudah lama ada dan pemasang atau pemain makin ramai.

Bahkan dalam sehari omzet mencapai puluhan juta. Lapak itu beroperasi mulai pukul 11.00 hingga pukul 23.00.

Pemilik atau pengecer adalah warga Sampangan namun menyewa kios di lokasi tersebut. Satu keluarga menekuni agen togel.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved