Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Virus Corona

Orang-orang di Empat Lokasi Ini Tidak Tahu Info Adanya Covid-19 Sedang Merebak di Dunia

Tetapi ada sejumlah kelompok orang yang tak tahu adanya pandemi corona, meski mereka sendiri sangat rentan tertular.

Editor: Frandi Piring
AP/HAMZA OSMAN
Tempat orang-orang tak tahu keberadaan virus corona yanf ada di dunia saat ini. Wanita penduduk migran di Somalia (kanan) saat menerima penyuluhan petugas tentang cara melindungi diri dari virus corona di kamp Weydow IDP, Mogadishu, Somalia. Foto diambil pada 10 Juni 2020. 

"Hampir setengah dari populasi yang kami jangkau dan survei masih belum pernah mendengar Covid-19," katanya.

"Ini karena kurangnya akses ke internet, ke informasi yang dapat diandalkan, dan dapat dihambat oleh hambatan bahasa."

Ketika para migran diberi tahu tentang virus mematikan yang sangat menular ini,

respons yang diterima Carlotta dari mereka rata-rata tidak percaya, terkejut, skeptis, takut, dan merasa tidak pasti.

"Sekarang ada stigma tambahan bahwa (mereka) mungkin pembawa virus," katanya.

Tempat orang-orang tak tahu keberadaan virus corona sedan merebak di dunia - Sekelompok migran Ethiopia berjalan menuju Kota Burao di Somaliland. Migran yang datang dari Ethiopia biasanya transit Kota Burao dalam perjalanan mereka ke kota pelabuhan Bossaso di mana mereka berharap bisa masuk ke salah satu perahu karet/kayu untuk menyeberangi Teluk Aden. Somalia 2020.
Tempat orang-orang tak tahu keberadaan virus corona sedan merebak di dunia - Sekelompok migran Ethiopia berjalan menuju Kota Burao di Somaliland. Migran yang datang dari Ethiopia biasanya transit Kota Burao dalam perjalanan mereka ke kota pelabuhan Bossaso di mana mereka berharap bisa masuk ke salah satu perahu karet/kayu untuk menyeberangi Teluk Aden. Somalia 2020. (MUSE MOHAMMED/IOM via ABC INDONESIA)

Berbicara dari sebuah kamp pengungsi internal, sebuah video yang dirilis IOM menampilkan seorang ibu dari enam anak asal Somalia, Halima Ibrahim Hassan.

Halima mengatakan IOM memberitahunya tentang virus corona pada akhir Maret dan menasihatinya tentang social distancing dan kebersihan tangan.

"Kami sangat menghargai ini. Sesuai dengan nasihat itu, saya jadi sering mencuci tangan," katanya.

Dalam video lain, seorang pekerja IOM terlihat berjalan sambil berbagi nasihat kesehatan melalui megafon di kamp dan tempat penampungan sementara.

"Virus ini tidak hanya menyerang orang non-Muslim, virus ini bisa menular ke semua manusia," katanya.

"Penyakit ini hanya bisa dicegah melalui kebersihan."

Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah mengingatkan infeksi Covid-19 telah menyebar di Afrika dengan jumlah orang yang tertular lebih dari 500.000 kasus dan 11.000 orang meninggal.

Di Ethiopia sendiri tercatat 6.000 kasus dan 100 kematian karena virus corona, sementara Somalia mencatat lebih dari 3.000 kasus dan setidaknya 90 orang telah meninggal dunia.

Juru bicara IOM Afrika Yvonne Ndege menambahkan, kebanyakan dari mereka rentan terhadap virus tersebut karena sering tidur saling berdekatan satu sama lain

dan rute migrasi yang mereka lalui memiliki keterbatasan fasilitas kesehatan dan sanitasi.

Sumber: Kompas.com
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved