Kuliner
Kuliner Khas Manado yang Enak Jadi Santapan untuk Sarapan Pagi, Tinutuan hingga Naskun
Tidak sulit mencari kuliner-kuliner ini, Anda tinggal meyusuri beberapa pasar, sentra kuliner, ataupun tenda pinggir jalan di pagi hari.
Jika malam hari, puluhan penjual nasi kuning banyak ditemui di daerah Komo, yang membuka lapak hingga subuh.
Berbeda dengan nasi kuning di daerah lain, nasi kuning khas Manado mengandalkan pelengkapnya berupa irisan ikan cakalang, serta daging sapi yang diolah dalam bentuk irisan kecil-kecil.
Telur rebus juga menjadi pelengkap serta ditaburi berbagai bumbu lainnya.
Nasi kuning khas Manado sering disajikan atau dibungkus di daun woka (sejenis janur).
Di Wakeke juga banyak disajikan menu nasi kuning selain tinutuan.
Tetapi yang paling terkenal adalah nasi kuning di Kampung Kodo atau di Rumah Makan Saroja dan Rumah Makan Selamat Pagi.
Jika malam hari, puluhan penjual nasi kuning bertaburan di Komo, yang membuka lapak hingga subuh.
2. Tinutuan
Sajian Tinutuan atau Bubur Manado dengan sambal roa dan ikan cakang fufu goreng.(Kompas.com/Ronny Adolof Buol)
Yang satu ini punya "nama beken" bubur manado, kalau sudah menyebut nama itu bisa dikenal sampai ke berbagai daerah di Indonesia.

Tinutuan merupakan makanan yang dibuat dari campuran berbagai sayuran hijau, antara lain kangkung, bayam, kemangi, dan yang khas daun gedi. Selain itu juga dicampur jagung, singkong, labu, dan bubur beras tentunya.
Rasanya gurih dan segar dari bahan-bahannya tersebut. Hidangan ini biasa disantap dengan nike, bakwan, ataupun ikan cakalang fufu (cakalang asap), sangat cocok untuk sarapan.
Jika hotel tempat Anda menginap tidak menyajikan hidangan ini, datangilah Jalan Wakeke, ada puluhan warung makan mulai dari yang sederhana sampai mewah menawarkan menu tinutuan.
Sepintas mungkin tidak ada yang spesial dengan namanya. Namun setelah Anda coba pisang goreng manado yang kering bersama sambal dabu-dabu, Anda akan sulit berhenti mengunyahnya.