Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

News

Xi Jinping dan Vladimir Putin Jalin Kesepakatan Penentangan atas Hegemoni dan Unilateralisme

Unilateralisme adalah doktrin atau agenda apapun yang mendukung tindakan sepihak.

AFP
Presiden China, Xi Jinping dan Presiden Rusia, Vladimir Putin. 

Kendati demikian, menurut Deputi urusan Kementerian Luar Negeri Rusiam Sergei Ryabkov pada Selasa (9/6/2020), absennya partisipasi China akan menimbulkan tantangan signifikan bagi pemerintahan Trump dalam mencapai kesepakatan nuklir.

South China Morning Post juga memberitakan, pada saat persaingan antara Washington dan Beijing meningkat, pemerintahan Donald Trump telah mendorong China agar hadir dalam kesepakatan di masa depan untuk menggantikan perjanjian New Start 2010, dengan alasan bahwa kemampuan nuklir dan rudal China, yang kini sedang dikembangkan dan dimodernisasi, menimbulkan ancaman yang semakin besar terhadap AS dan sekutunya.

Namun Beijing telah menolak undangan itu.

Sebuah pernyataan di situs web kementerian luar negeri China mengatakan, Washington dan Moskow, dengan persediaan senjata nuklir terbesar di dunia, memiliki "tanggung jawab khusus dan prioritas tinggi untuk pelucutan senjata nuklir".

Pada bulan Desember, juru bicara kementerian luar negeri China Hua Chunying mengatakan AS berusaha mengalihkan tanggung jawab kepada pihak lain.

Artikel ini sebagian sudah tayang di Kontan.co.id dengan judul Xi Jinping menelepon Vladimir Putin, apa yang dibicarakan?

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved