Breaking News
Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Pilkada 2020

Masuk dalam Perburuan Calon Pendamping Max Lomban dari Nasdem, Batasina: Saya Wait and See

Kontestasi jelang Pilkada pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali kota Bitung tahun 2020, makin menarik disimak

Penulis: Christian_Wayongkere | Editor: David_Kusuma
Tribun manado / Christian Wayongkere
Gembala Teddy Batasina, satu diantara figur yang disebut-sebut bakal menjadi pendamping Max Lomban calon wali kota Bitung dari Partai Nasdem 

TRIBUNMANADO.CO.ID, BITUNG - Kontestasi jelang Pilkada pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali kota Bitung tahun 2020, makin menarik disimak.

Ini menyusul proses penentuan calon pendamping Max J Lomban sebagai calon Wakil Wali Kota Bitung, dari Partai Nasdem Kota Bitung.

Lomban sendiri mendapat restu sebagai calon Waki kota Bitung pada Pilkada 9 Desember 2020 nanti.

Bakal calon pendamping Lomban, dari informasi yang dirangkum tengah digodok di DPP Partai Nasdem.

Satu di antara sosok yang disebut-sebut bakal mendampingi sang petahana adalah Gembala Teddy Kuemba Batasina Ketua Majelis Gembala  KGPM.

Karyawan Senang Mal Dibuka, Kalau Tidak Buka Mau Makan Apa

Teddy merupakan kontestan Pileg 2019 calon anggota DPD Sulut, berada di nomor urut 41 mampu meraup 14 ribu suara di Kota Bitung dan total suara di Sulut 85 ribu lebih masuk dalam 10 besar.

Terkait dirinya mendaftar sebagai bakal calon di Nasdem Bitung, Gembala Teddy bilang karena dari komunitas teman-teman yang memberikan apresiasi untuk mendaftar.

Sebagai putra daerah (Bitung) memiliki komitmen dari awal berpratisipasi secara politis.

Sebagai tokoh agama juga harus memberikan antisipasi politik objektif dan konstruksi yang baik.

Sehingga yang lalu sempat menjadi calon anggota DPD RI, bukan kepentingan melainkan memberika upaya partisipatif lewat pokok-pokok pikiran seperti strategi kebangsaan.

Gedung Kitawaya dan Bapelkes Selesai Renovasi, Siap Digunakan jadi RS Rujukan Covid-19

Dalam politik tidak dilihat dari segi aspek coast politik semata, melainkan komitmen dan konsistensi dalam kluster perpolitikan itulah nilainya.

Soal jadi atau tidak jadi tidak jadi soal, gampang itu kata Teddy. Namun utamanya tunjukkan konsisten dan komitmen, maka dari itu sejak awal ketika mendaftar di Nasdem Teddy mengikut prosedur dan prosesnya.

"Saya orang murni tidak ada resistensi, sehingga sampai saat ini lebih banyak wait and see," kata Gembala Teddy kepada wartawan di sebuah rumah makan ternama di Kota Bitung, Kamis (9/7/2020).

Ratusan Sampah APD di RSUD Bolmut Dimusnahkan di Mesin Insenerator

Menjawab berbagai pertanyaan yang disodorkan kepadanya, terkait sejauh mana kesiapan dalam pencalonan? Teddy menjawab masih tetap konsisten karena sejak awal tidak mendaftar ke partai lain hanya diundang di Nasdem.

Dia menyadari komunikasi politik itu harus dibangun, namun tidak boleh dilupakan kemampuan partai politik melihat konsistensi dari para kandidat.

Pada kesempatan itu tatanan dalam berpolitik, masyarakat heterogen dan pluralis seperti di Kota Bitung selalu mencerminkan suasana kondusif dan celah ketika keliru memberikan penilaian.

Sebagai putra daerah harus banggakan daerah tempat dia lahir, besar, bertumbuh dan bergumul membanggakan satu hal ketika dalam keberagaman dan kepelbagaian, namun persatuannya kuat.

Joune Ganda Salurkan Bantuan di Lokasi Ini

"Harus berpolitik yang sehat. Hargai politik jalan dinamis, tanpa intimidasi, diskriminasi. Harus berpolitik sehat, bermartabat dan beretika," tambah personel FKUB Provinsi Sulut ini.

Tidak mudah tempatkan faktor leadership, karena konstruksi dan kalkulasi dalam partai politik tidak mudah.

Cara berpolitik biarkan stekholder yang menilai, ketimbang justifikasi dan intimidasi parpol agar bisa dapatkan figur yang kompeten dan punya kemampuan, kapasitas serta tidak hanya memiliki leadership.

Beda suasana Pilkada yang lalu dan sekarang, sekarang berlangsung di tengah suasana pandemi covid 19 sehingga harus banyak penyesuaian.

Gubernur Olly Canangkan Kampung Tangguh Nusantara

Secara objektif Gembala Teddy melihat, sosok petahana Maurits Mantiri dan Max J Lomban adalah leader keduanya punya kapasitas tapi yang menentuk adalah wakilnya.

Dia memberikan contoh pengalaman kontestasi Pilkada yang diikuti Prabowo dan Sandi, Jokowi dan Ma'ruf faktor wakil juga menentukan

"Pemimpin itu harus kapasitas, tidak cukup hanya integritas. Hindari isu sektarian, menunjukkan berpedaan inklusif dan eksklusif," tegasnya.

Dalam Pilkada mantan kontestan pemilihan DPD Sulut ini menilai apakah figur diterima publik, bukan lagi digiring dalam persoalan etnis dan agama serta suku.(crz)

George Floyd 20 Kali Ucapkan Kalimat Ini Sebelum Tewas, Panggil Mendiang Ibu: Mama Aku Mencintaimu

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved