Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

NEWS

Pasien Covid-19 Kabur dari Ruangan Isolasi, Rindu Istri yang Tengah Hamil Tua

Pasien covid nekat kabur saat sedang menjalani isolasi di Rumah Sakti Umum Daerah (RSUD) dr. H. Moh Anwar.

Editor: Rhendi Umar
(Shutterstock)
Ilustrasi pasien positif Covid-19, terinfeksi virus corona 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Aksi nekat dilakukan oleh seorang warga Kecamatan Batuan, Kabupaten Sumenep.

Dia nekat kabur saat sedang menjalani isolasi di Rumah Sakti Umum Daerah (RSUD) dr. H. Moh Anwar.

Terungkap bahwa pasien Covid-19 teringat pada istri yang tengah hamil tua dan mau melahirkan.

Namun kini dia sudah kembali ke Rumah Sakit

"Pasien sudah kembali, sebelumnya meninggalkan rumah sakit tanpa izin. Yang bersangkutan datang secara mandiri," kata Humas RSUD dr. H. Moh Anwar Sumenep, Arman Endika Putra, Selasa (7/7/2020).

Pasien tersebut, kata Arma Endika Putra mengaku terpaksa meninggalkan ruang isolasi tanpa izin karena ada kepentingan mendesak.

"Pasien ini ternyata menghilang dari rumah sakit karena menemui istrinya yang baru melahirkan di salah satu Puskesmas," katanya.

Guna mengantisipasi peristiwa serupa, pihaknya akan meningkatkan pengawasan ruang isolasi pasien terkonfirmasi positif covid-19.

"Kalau sesuai protokol yang kontak erat dengan pasien selama di luar itu harus di lakukan penyisiran dan rapid test untuk memutus penyebaran," katanya.

Virus Corona Disebut Senjata Biologis Rusia, Propaganda Vladimir Putin Jatuhkan Kekuatan Barat

Sebanyak 181 negara di dunia terserang wabah virus corona.

Pusat wabah hingga saat ini berada di Eropa dan Amerika Serikat.

Posisi tersebut menggeser China yang dulunya menjadi pusat merebaknya Covid-19 yang kemudian menyebar ke mana-mana.

Vladimir Putin (Brightside)
Amerika Serikat sekarang menduduki posisi tertinggi sebagai negara dengan jumlah pasien Covid-19 tertinggi seluruh dunia.

Mereka menggeser China dan hanya dalam waktu dua minggu Covid-19 membuat sistem kesehatan di negara tersebut hampir lumpuh.

Demikian juga dengan negara-negara Eropa: Italia, Spanyol, Jerman, Inggris dan Perancis hampir lumpuh akibat penyakit baru ini.

Padahal sistem kesehatan mereka sudah sangat canggih dan gratis untuk semua warga.

Masih ada satu negara di Eropa yang terlihat masih damai dan tidak terpengaruh dengan virus Corona, yaitu Rusia.

Meski banyak yang menyebut mereka belum sebutkan angka yang sebenarnya dari total pasien Covid-19 mereka, masih menjadi pertanyaan juga mengapa hanya ada sedikit infeksi terjadi di Rusia.

Namun rupanya ada studi baru yang tunjukkan jika Rusia memanfaatkan virus Corona untuk membuat tatanan dunia baru.

Sebelumnya melansir express.co.uk, Presiden Rusia Vladimir Putin dituduh mengeluarkan propaganda yang menyatakan virus tersebut adalah senjata dari kekuatan barat.

Sementara China dan Rusia sama-sama dituduh Uni Eropa dalam menyebarkan informasi yang salah terkait virus baru ini.

Penulis studi tersebut, Sergey Sukhankin menyebut tujuan Putin adalah untuk menggeser kekuatan Barat.

"Rusia sepertinya berniat merusak solidaritas antar anggota Uni Eropa dan mengkapitalisasi kelemahan di dalam Eropa untuk menjelaskan konflik lebih luas lagi.

"Covid-19 dilihat sebagai cara ideal bagi Rusia untuk mengacaukan tidak hanya Uni Eropa tetapi juga kekuatan yang mereka bangun dengan Amerika Serikat dan Kanada."

Dinas Luar Negeri Eropa, sebuah lembaga independen Uni Eropa yang menangani hubungan diplomatik UE dengan negara-negara di luar UE menyebut rekaman lebih dari 150 kasus informasi pro-Kremlin terkait Covid-19 antara bulan Januari sampai akhir Maret.

"Informasi yang salah yang digembar-gemborkan oleh media pemerintah Rusia dan media pro-Kremlin terkait Covid-19 masih ada sampai saat ini.

"Tujuan lebih besar adalah untuk memperparah krisis kesehatan publik di negara Barat, seiring dengan strategi Kremlin lebih luas untuk membuat masyarakat Eropa kembali miskin."

Tuduhan terhadap Rusia dan China tersebut datang saat kedua negara telah mengirim tenaga medis dan bantuan kesehatan ke Uni Eropa.

Italia menerima suplai dan 100 tenaga medis militer dari Rusia pada akhir bulan kemarin.

Sementara China mengirim 1.700.000 masker medis ke Yunani, dan tenaga medis mereka kirim ke Inggris.

Studi dari University of Calgary menyebut strategi penyebaran informasi palsu dan suplai tanpa henti ke UE akan membuat kedua negara sebagai negara penguasa dunia.

Laporan tersebut juga menuliskan, "Moskow melihat virus ini sebagai pertanda kebetulan akhir dari tatanan dunia setelah perang dingin.

"Negara pemimpin dunia yang bangkit dari kelumpuhan liberal ini, akan menjadi Rusia dan China.

"Rusia juga menguatkan aliansi dengan China dan Iran.

"Yang berbahaya adalah negara lain masih dapat bergabung dengan kekuatan poros timur ini."

Namun pihak Rusia menampik klaim tersebut.

Juru bicara Kremlin Dimitry Peskov menyebut laporan itu hanyalah contoh dari retorika anti-Rusia.

"Kita membicarakan lagi tuduhan tidak berdasar yang dalam situasi ini sebagai hasil dari obsesi anti-Rusia."

Tuduhan kepada Rusia dan China datang bersamaan dengan krisis yang terjadi di Uni Eropa.

Perdana Menteri Italia Giuseppe Conte telah terus menerus menanyakan kekuatan Uni Eropa untuk menyokong kondisi negara-negara anggotanya.

Conte telah menelepon Uni Eropa untuk mendorong mereka membuat skema yang membuat Italia dapat meningkatkan hutang mereka untuk menangani wabah tersebut.

Namun permintaan tersebut diveto oleh Belanda.

Conte mengatakan, "Uni Eropa sedang berkompetisi dengan China dan Amerika yang telah mengalokasikan 2 triliun Euro untuk bereaksi melawan virus Corona.

"Jika reaksi kita tidak kohesif, keras dan terkoordinasi, Eropa akan semakin kurang kompetitif dalam pasar global."

BERITA TERKINI TRIBUNMANADO:

Anggap Enteng Covid-19, Presiden Brazil Dinyatakan Positif Terjangkit, Sempat Bertemu Duta Besar AS

Kekayaan Nadiem Anwar Makarim yang Jarang Diketahui Publik, Sosok yang Sukses di Usia Muda

Bioskop Kembali Dibuka 6 Juli, Pemprov DKI Terapkan Secara Ketat Protokol Kesehatan

Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Kangen Istri yang Hamil Tua Jadi Alasan Pasien Covid-19 di Sumenep Kabur Dari Ruang Isolasi

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved