Bunuh Diri
Beberapa Jam Setelah Bergurau Bakal Bunuh Diri, Pekerja Bar Ini Ditemukan Tewas di Asrama Mahasiswa
Dilansir Daily Mirror, Ashley Matthews bekerja sebagai seorang pelayan di sebuah bar yang didirikan di lingkungan kampus.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Beberapa jam setelah bergurau akan melakukan bunuh diri, seorang pekerja bar bernama Ashley Matthews (26) ditemukan tewas.
Jenazahnya ditemukan di asrama mahasiswa di Shelton, Staffordshire Inggris.
Dilansir Daily Mirror, Ashley Matthews bekerja sebagai seorang pelayan di sebuah bar yang didirikan di lingkungan kampus.
Sebelum kepergiannya, mahasiswa jurusan musik itu mengatakan pada temannya bahwa dia berencana akan bunuh diri sembari minum-minum di Kampusnya, University of Staffordshire.
Dalam penyelidikan tentang kematian Ashley Matthews, seorang teman pria itu mengatakan,
"Saya telah mengenal Ashley sekitar 3 tahun. Kami teman baik dan saya berjumpa dengannya tiap hari di tempat kerja mau pun di tempat-tempat publik."
"Selama mengenal Ashley, saya tahu dia berjuang melawan depresi dan kesehatan mentalnya selama bertahun-tahun."
Berdasarkan penyelidikan, ucapan Ashley yang hendak bunuh diri terjadi pada Mei 2018. Dia juga sudah mengonsumsi obat anti-depresi.
Obat anti-depresi itu meningkatkan kesehatan mentalnya dan dia sempat tampak jauh lebih baik.
Pernyataan itu melanjutkan: "Ini meningkatkan kesehatan mentalnya dan dia tampak jauh lebih baik.
"Pada 29 Oktober, saya melihat Ashley sedang minum di Ember Lounge dan kami berada di sana sekitar 4 jam."
"Dia menghabiskan 3 gelas bir dan kami berbincang soal hubungan asmara, pekerjaan dan dia juga bicara soal kesehatan mentalnya."
Temannya yang anonim itu menambahkan, "Dia bilang dia berencana bunuh diri, tapi dia tidak bicara apa-apa lagi. Itu hal yang tidak lazim dan dia sering mengatakannya sambil bercanda."
Menurut pengakuan pria itu, Matthews mengatakan gurauan hendak bunuh diri sembari tertawa dan bercanda.
"Saya tidak menganggap itu serius," ujar pria itu.
Lalu pria itu mencoba meyakinkan Matthews bahwa semua akan baik-baik saja dan meninggalkan Matthews di Ember Lounge.
"Setelah saya berada di rumah, dia datang. Kondisinya baik saat itu."
Kepada temannya itu, Matthews mengatakan kalau dia mendaftar aplikasi kencan.
Tapi, orang yang dia sukai mengatakan kalau Matthews 'terlambat' mengajak kencan gadis itu.
Matthews kemudian menanyakan apakah dirinya jelek. Namun Matthews tidak menjelaskan apa jawaban si gadis itu kepada temannya.
"Itu terakhir kali saya bicara dengannya. Saya tidak mendengar kabarnya lagi sejak itu baik secara langsung mau pun di media sosial."
Penyelidikan kematian Ashley Matthews menyatakan mahasiswa itu belum muncul bekerja di Ember Lounge sebelum jam 1 siang keesokan harinya. Dia pun kemudian ditemukan tewas.
Sementara itu, ibunya, Karen Matthews mengatakan putranya memang telah berjuang dengan kesehatan mental yang diderita sejak lulus sekolah.
Dalam sebuah pernyataan, Karen Matthews berkata, "Mengejutkan untuk tahu dia bunuh diri karena biasanya dia akan datang ke keluarga untuk mendengar dukungan kami. Saya tidak tahu dia terlalu berjuang demi kesehatan mentalnya."
Berdasarkan hasil penyelidikan, Ashley diketahui berkonsultasi dengan dokter 27 Juni lalu dan sudah tidak lagi punya pikiran bunuh diri.
Petugas polisi Koroner Staffordshire utara, Andrew Barkley menyimpulkan bahwa kematian Ashley Matthews murni bunuh diri.
• Model Ini Dinikahi Kekasihnya dengan Mas Kawin Sandal Jepit dan Segelas Air: Tak Ingin Bebani Suami
• Dituduh Sebagai Partai Komunis, PDIP Tegaskan Akan Terus Menjaga Pancasila
• Sastrawan Felix Nesi Ditangkap Polisi, Ia Dituding Merusak Jendela dan Kursi Pastoran