Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Internasional

Washington Akan Kunjungi Korea Selatan, Korea Utara Menolak: Tak Perlu Bertatap Muka dengan AS

Pada pertemuan ketiga mereka Juni 2019 di zona demiliterisasi yang memisahkan kedua Korea, keduanya sepakat untuk memulai kembali perundingan.

Editor: Isvara Savitri
KOMPAS.com/istimewa
Trump dan Kim Jong Un 

TRIBUNMANADO.CO.ID, SEOUL - Utusan Amerika Serikat (AS) yakni Wakil Menteri Luar Negeri AS Stephen Biegun akan mengunjungi Korea Selatan pada pekan depan.

Terkait hal tersebut, Korea Utara menyatakan pihaknya merasa tidak perlu bertemu dengan AS yang tak lebih dari alat politik bagi Washington.

Hal ini disampaikan oleh Wakil Menteri Luar Negeri Korea Utara, Choe Son Hui.

Ia menambahkan negosiasi antara Washington dan Pyongyang tak akan berhasil dan tak akan mengubah apapun dalam kebijakan Korea Utara.

"Kami tidak merasa perlu untuk bertatap muka dengan AS, karena menganggap dialog DPRK-AS sebagai tidak lebih dari alat untuk menghadapi krisis politiknya," kata Choe, Sabtu (4/7/2020), yang dikutip KCNA dan Reuters lansir.

DPRK adalah singkatan dari Republik Rakyat Demokratik Korea, nama resmi Korea Utara.

Rencananya, Wakil Menteri Luar Negari AS Stephen Biegun akan mengunjungi Korea Selatan minggu depan untuk membahas perundingan yang macet dengan Korea Utara.

Presiden Korea Selatan Moon Jae-in menyatakan pada Rabu (1/7/2020), Presiden AS Donald Trump dan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un harus bertemu lagi sebelum pemilihan presiden negeri uak Sam pada November, yang akan membantu melanjutkan kembali perundingan nuklir yang macet.

Mantan Penasihat Keamanan Nasional Trump, John Bolton, mengungkapkan kepada wartawan di New York pada Kamis (2/7/2020), Presiden AS mungkin akan menggelar konferensi tingkat tinggi (KTT) dengan Kim sebagai "Kejutan Oktober" menjelang pemilihan presiden.

Trump dan Kim Jong Un bertemu untuk pertama kalinya pada 2018 di Singapura.

Mereka bertemu lagi di Vietnam pada 2019, tetapi pembicaraan itu berantakan ketika Trump mengatakan, Kim gagal menawarkan cukup senjata nuklir atau rudal balistik sebagai imbalan atas pencabutan sanksi internasional.

Pada pertemuan ketiga mereka Juni 2019 di zona demiliterisasi yang memisahkan kedua Korea, keduanya sepakat untuk memulai kembali perundingan.

Hanya, pembicaraan tingkat kerja antara kedua pihak di Swedia pada Oktober terputus.(*)

Artikel ini telah tayang di KONTAN dengan judul Ada desakan bertemu, Korea Utara: Kami tidak merasa perlu bertatap muka dengan AS.

Sumber: Kontan
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved