Update Virus Corona Dunia
Hadiri Pidato Calon Mertua, Pacar Donald Trump Jr Positif Covid-19, Guilfoyle Diisolasi
Kimberly Guilfoyle diketahui bepergian ke South Dakota sebelum terdeteksi positif mengidap virus corona.
TRIBUNMANADO.CO.ID, WASHINGTON - Di tengah penyebaran virus corona yang kian menjadi.
Kabar mengejutkan datang dari pacar Donald Trump Jr putra sulung Presiden Amerika Serikat ( AS) Donald Trump.
Belum lama ini, pacar Donald Trump Jr dinyatakan positif virus corona atau Covid-19, tepatnya pada Jumat (3/7/2020).
Kimberly Guilfoyle diketahui bepergian ke South Dakota sebelum terdeteksi positif mengidap virus corona.
Mantan pembawa acara Fox News ini pergi ke sana untuk menghadiri acara pidato Trump dan perayaan pesta kembang api di Mount Rushmore.
Laporan dari New York Times yang dilansir AFP Sabtu (4/7/2020) mengatakan, Guilfoyle segera diisolasi setelah diketahui terjangkit corona dalam tes rutin yang dilakukan terhadap orang-orang yang memiliki kontak dekat dengan Presiden AS.

Dalam sebuah pernyataan kepada surat kabar itu, Kepala Staf Komite Keuangan Kampanye Trump Sergio Gor mengatakan, "Dia baik-baik saja, dan akan diuji ulang untuk memastikan diagnosisnya benar karena dia tanpa gejala."
"Sebagai tindakan pencegahan (dia) akan membatalkan semua acara yang akan datang. Donald Trump Jr diuji negatif, tetapi sebagai tindakan pencegahan juga mengisolasi diri dan membatalkan semua acara publik," ujar Gor.
Guilfoyle adalah orang positif corona ketiga yang dekat dengan Presiden AS ke-45 tersebut.
Sebelumnya ada pelayan pribadi Trump dan Sekretaris Pers Wakil Presiden, Katie Miller.
Pakar Penyakit Menular Anthony Fauci mengatakan, pandemi corona telah merenggut hampir 130.000 nyawa orang AS.
"Menempatkan seluruh negara dalam bahaya," kata Fauci.
Melansir Reuters pada Jumat (3/7/2020), kasus baru corona di AS pada Kamis (2/7/2020) dikabarkan mencapai lebih dari 55.000, yang menjadi kasus harian terbesar dibandingkan negara lainnya.

Baru dua minggu lalu, AS melaporkan kasus baru corona dalam sehari mencapai sekitar 22.000 kasus.
Menurut data Reuters, kasus baru meningkat di 37 dari 50 negara bagian AS dalam 14 hari terakhir.