Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Update Virus Corona Dunia

Anggap Covid-19 Konspirasi, Lebih dari 10.000 Warga Melbourne Tak Mau Tes Corona Meski Zona Merah

Lebih dari 10.000 orang Melbourne yang tinggal di wilayah zona merah malah menolak dites.

Editor:
KOLASE TRIBUNMANADO
Illustrasi virus corona dikeramaian 

Kode pos ini menaungi wilayah Craigieburn, Donnybrook, Mickleham, Roxburgh Park, Kalkallo, Kensington, Flemington, Broadmeadows, Dallas, Jacana and Fawkner.

Ilustrasi virus corona covid-19 melanda dunia.
Ilustrasi virus corona covid-19 melanda dunia. (Pixabay)

Penyelidikan terhadap seorang super spreader

Menteri Kesehatan Negara Bagian Victoria Jenny Mikakos mengatakan, seorang super spreader kemungkinan besar menjadi penyebab meningkatnya penularan baru virus corona di sebelah utara dan barat kota Melbourne.

Istilah super spreader merujuk pada orang yang dapat menularkan virus corona kepada banyak orang dalam waktu singkat dan biasanya memiliki kekebalan tubuh tinggi.

Jumat (3/7/2020) adalah hari ke-17 hari di mana Victoria, dengan ibu kota Melbourne, mencatat dua digit angka kenaikan kasus secara berturut-turut.

Dalam 24 jam terakhir tercatat ada 66 orang yang tertular virus corona

Dari jumlah tersebut 17 kasus terkait dengan klaster yang sudah diketahui, satu kasus terdeteksi di karantina hotel, 20 kasus terdiagnosa melalui pengetesan rutin, dan 28 kasus lainnya masih diselidiki.

"Pada hari Selasa, saya diberi pengarahan tentang laporan pengurutan genom yang tampaknya menunjukkan sepertinya ada satu sumber infeksi yang menyebabkan kasus baru dan telah melintasi pinggiran utara dan barat Melbourne," kata Jenny.

"Tampaknya bahkan ada potensi bahwa penyebab peningkatan kasus ini adalah seorang super spreader."

Wakil kepala tim medis Annaliese van Diemen mengatakan, konsep super spreader adalah salah satu dari beberapa teori yang sedang diselidiki oleh otoritas kesehatan saat ini.

Premier Daniel Andrews menerangkan, langkah pengurutan genom menunjukkan beberapa kasus penularan baru memiliki kaitan dengan petugas keamanan di hotel tempat karantina.

Diduga orang tersebut telah melanggar protokol kesehatan.

Pemerintah Victoria sendiri juga tengah menjadi sorotan bagaimana mereka memberlakukan sistem karantina hotel, setelah lebih dari 50 kasus baru virus corona berasal dari tempat karantina.

Sebuah laporan yang belum terkonfirmasi menyebutkan, petugas keamanan hotel yang tidur dengan tamu karantina dan membiarkan mereka meninggalkan kamarnya.

Penyelidikan yudisial senilai 3 juta dollar AS (Rp 43,5 miliar) akan menginvestigasi bagaimana virus tersebut dapat menyebar dari hotel ke masyarakat.

Sumber: Kompas.com
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved