Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

News

Temukan 35 Kasus Korupsi Diperusahaan BUMN, Erick Thohir: Akan Kita Tutup Bisnis yang Tidak Sejalan

Erick Thohir beberapa kali terdengar merombak direksi, sejumlah perusahaan BUMN akan dibersihkan manajemennya.

Editor: Glendi Manengal
(Tribunnews/Herudin)
Menteri BUMN, Erick Thohir 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Erick Thohir beberapa kali terdengar merombak direksi.

Terkait hal tersebut, sejumlah perusahaan BUMN akan dibersihkan manajemennya.

Diketahui karena telah ditemukannya beberapa tindakan korupsi di BUMN.

Dikira Nagita Slavina, Prilly Latuconsina Diminta Fans Sampaikan Salam untuk Raffi Ahmad

Sekolah hingga Perguruan Tinggi Tetap Akan Belajar dari Rumah Meski Pandemi Usai, Dipatenkan Makarim

Prioritaskan Kesehatan Masyarakat, Pemdes Pangia Bangun Rumah Desa Sehat

Gedung BUMN
Gedung BUMN (Foto: Istimewa via bussnews.id)

Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bakal bersih-bersih manajemen dan merampingkan jumlah perusahaan pelat merah.

Upaya Menteri BUMN Erick Thohir ini lantaran telah menemukan 53 kasus korupsi di BUMN yang merugikan negara.

"Terjadi banyak sekali kasus korupsi, beberapa tahun ini saja sudah terjadi 53 kasus korupsi di BUMN," ujar Erick dalam video conference Kamis (2/7).

Ia menilai kasus-kasus tersebut terjadi karena banyaknya direksi memainkan peran ganda menjalankan BUMN.

Utamanya mencampurkan urusan bisnis dengan pelayanan publik.

"BUMN dulunya memegang peran ganda untuk memenuhi nilai ekonomi dan pelayanan publik.

Tetapi problemnya karena ini garis merahnya tidak jelas, akhirnya para direksi sendiri mencampuradukkan antara penugasan dan bisnis yang benar," tutur Erick.

Guna mencegah kasus korupsi terjadi di tubuh BUMN, Erick akan terus melakukan konsolidasi dan restrukturisasi.

Tak hanya itu, Ia ingin kementerian BUMN terus melakukan transformasi sehingga memiliki penugasan yang jelas sebagai korporasi.

Ia ingin dengan menjalankan strategi tersebut, BUMN bisa memberikan peranan ekonomi yang sehat bagi negara.

Keseriusan Erick Thohir dalam berbenah sudah dilakukan dengan memangkas jumlah perusahaan pelat merah dari 142 entitas menjadi 107 entitas saat ini.

"Kalau bisa jumlah BUMN hanya 80-70 lah. Akan kita tutup bisnis yang tidak sejalan dari induk perusahaan.

Halaman
12
Sumber: Kontan
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved