Bisnis di Tengah Pandemi
Pengamat Ekonomi Sebut Kolaborasi dan Inovasi Jadi Kunci Bisnis Online di Tengah Pandemi Covid-19
Bisnis online bagaikan jawaban dari berbagai kebutuhan konsumen yang selama ini terus dikejar dengan berbagai kebutuhannya.
Penulis: Mejer Lumantow | Editor: Rizali Posumah
Dengan hal ini dapat mempertahankan bisnis offline melalui kolaborasi teknologi dan modal sosial yg ada di masyarakat.
2. Pebisnis offline menghargai loyalitas pelanggan.
Pembeli adalah raja jadi ketika dia membeli barang/jasa kita maka penghargaan harus kita berikan sebagai apresiasi.
Karena kunci usaha kita bisa tumbuh dan berkembang adalah loyalitas kita kepada langganan.
Misalnya pemberian bonus ketika berbelanja ditempat kita ataupun kita bisa menjadi teman berceritanya. Karena hubungan baik sangat menentukan kelangsungan usaha kita.
3. Terus mengupdate informasi terbaru menyangkut kebutuhan konsumen.
Informasi sangat penting dan itupun sangat mudah untuk di dapat melalui internet.
Biasanya sebagai pebisnis kita dapat mengetahui apa yg menjadi kebutuhan konsumen yang lagi trend.
Misalnya di pandemi ini ibu-ibu suka menanam bunga jadi mereka membutuhkan rak bunga.
Jadi sebagai pebisnis dapat memanfaatkan moment ini dengan mendekatkan produk rak bunga kepada konsumen melalui media jual beli yang dapat dijangkau semua orang.
4. Terus meningkatkan kualitas, layanan dan ciri khas produk yang unik.
Bisnis yang kuat akan bertahan ketika produk yang dijual berkualitas, layanan yang bagus dan keunikan produk yg berbeda.
Contohnya produk kacang tore yg banyak dijual dipasaran secara bebas. Hendaknya kualitas tetap dijaga mulai dari rasa dan bentuknya jadi standar harus jelas.
Jangan sampai hari ini kacangnya enak dan gurih setelah dibeli lagi berubah rasanya menjadi pahit.
Untuk itu, kata Kimbal, Agar bisnis online terus tumbuh dan bisnis offine tidak mati maka masyarakat pebisnis harus memadukan kekuatan modal sosial berbicara hubungan yg kuat dgn pelangan dan kekuatan teknologi.