Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Update Virus Corona Dunia

Pelanggan Warung Teh Panik saat Pasien Covid-19 Datang Minum, Pemilik Terpaksa Menutup Tempatnya

Seorang pasien positif virus corona/Covid-19 nekat keluar dari rumah sakit saat sedang menjalani perawatan.

Editor: Alexander Pattyranie
(istock)
Waktu tepat mengonsumsi teh hijau 

TRIBUNMANADO.CO.ID, NEW DELHI - Seorang pasien positif virus corona/Covid-19 nekat keluar dari rumah sakit saat

sedang menjalani perawatan.

Ia nekat keluar hanya karena ingin ke warung teh.

Pasien ini melakukannya karena sangat ingin meminum secangkir teh.

Kejadian ini terjadi di sebuah Rumah Sakit Swasta, Jalan Mysuru di India.

Dikutip dari India Times, pasien berusia 73 tahun itu dipindahkan ke rumah sakit di Jalan Mysuru

pada Selasa malam waktu India. 

Dia dipindahkan dari rumah sakit lainnya setelah dinyatakan positif Covid-19.

Sesampainya di rumah sakit, pasien itu meminta dibuatkan teh kepada staf tepatnya pada pukul 5 pagi waktu setempat.

Pekerja kota yang mengenakan pakaian hazmat berjalan di daerah residensial untuk survei kesehatan dari pintu ke pintu selama penguncian nasional yang diberlakukan pemerintah sebagai tindakan pencegahan terhadap coronavirus COVID-19, di Kolkata. India. Rabu (29/4/2020). (AFP/Dibyangshu SARKAR)
Pekerja kota yang mengenakan pakaian hazmat berjalan di daerah residensial untuk survei kesehatan dari pintu ke pintu selama penguncian nasional yang diberlakukan pemerintah sebagai tindakan pencegahan terhadap coronavirus COVID-19, di Kolkata. India. Rabu (29/4/2020). (AFP/Dibyangshu SARKAR) (AFP/DIBYANGSHU SARKAR)

Usut punya usut, teh yang diharapkan tidak kunjung datang hingga pukul 7.30 pagi.

Pasien lansia ini merasa gelisah karena keinginanya tidak segera dibawakan staf rumah sakit.

Hilang kesabaran, pasien ini akhirnya melepas peralatan medis yang menempel di tubuhnya dan

beranjak turun dari tempat tidur.

Dia lantas berjalan keluar menuju warung teh terdekat di luar rumah sakit.

Saat sedang menikmati teh panasnya, seorang pelanggan warung memperhatikan plester di tangannya

dan bertanya kepada pasien itu.

Pria pasien Covid-19 itu dengan percaya diri mengaku pasien corona yang hanya ingin mempir minum teh di tempat itu.

"Dia bilang dia bahkan tidak mendapatkan secangkir teh di rumah sakit."

"Tujuh pelanggan yang menyesap teh segera menjatuhkan gelas mereka dan beranjak menjauh."

"Mereka bahkan tidak membayar saya. Saya harus menutup warung saya karena lelaki

tua itu," cerita pemilik warung teh, Narayana.

Narayana lalu bergegas ke rumah sakit dan memberi tahu staf medis tentang pasien tersebut.

Para staf medis akhirnya membawa pria itu kembali ke bangsalnya.

Ilustrasi teh hijau
Ilustrasi teh hijau (ISTIMEWA)

Salah satu kerabat pasien menyalahkan rumah sakit atas kejadian ini.

"Paman saya bisa saja menginfeksi orang lain. Jika rumah sakit lebih waspada, ini tidak akan terjadi," ujar kerabat pasien.

Menurut laporan yang ada, pasien itu marah karena harus menunggu lebih dari delapan

jam ketika dipindahkan dari rumah sakit awal ke rumah sakit yang baru.

Dia juga mengungkit bahwa telah mengeluarkan uang sebesar Rs 1,5 lakh untuk perawatan rumah sakit,

namun tidak mendapatkan secangkir teh yang dia minta.

Kerabat pasien mengatakan bahwa pamannya itu mengeluh kelelahan dan diare pada Minggu.

Setelah itu dia dibawa ke rumah sakit swasta di Nagarbhavi.

Petugas rumah sakit telah meminta keluarga untuk membayar sejumlah Rs 25.000 atau Rp 4,8 juta untuk

biaya masuk dan perawatannya.

Seorang pekerja mengatur manisan yang menampilkan coronavirus novel COVID-19 di toko selama penguncian nasional yang diberlakukan pemerintah sebagai tindakan pencegahan terhadap coronavirus COVID-19 di Kolkata. India. Senin (6 April 2020). (AFP/Dibyangshu SARKAR)
Seorang pekerja mengatur manisan yang menampilkan coronavirus novel COVID-19 di toko selama penguncian nasional yang diberlakukan pemerintah sebagai tindakan pencegahan terhadap coronavirus COVID-19 di Kolkata. India. Senin (6 April 2020). (AFP/Dibyangshu SARKAR) (AFP/DIBYANGSHU SARKAR)

Setelah pria tua itu dinyatakan positif Covid-19 pada Selasa sore, rumah sakit menagih uang seharga Rs 1,5 lakh.

"Rumah sakit menagih kami Rs 1,5 lakh dan kami diizinkan pergi hanya setelah membersihkannya.

Kami membayar jumlahnya dan pergi ke rumah sakit pemerintah di Malleswaram," ujar kerabat pasien.

"Paman saya menunggu di ambulans selama hampir tiga jam ketika kami tawar-menawar agar dia diterima."

"Dia mulai berdarah dari hidungnya, tetapi rumah sakit hanya memberi kami kapas," kata saudara itu.

Setelah berjam-jam menunggu, keluarga pria itu akhirnya berhasil membawanya ke rumah sakit di Jalan Mysuru.

"Dia diterima pada pukul 1.30 pagi.

Karena kami tidak diizinkan masuk, kami pulang ke rumah," tambah kerabatnya.

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)

BERITA TERPOPULER :

Irjen Arman Depari Temui TSK Kasus Narkoba, Suruh Buka Masker dan Ajukan Pertanyaan:Kamu Ingat Saya?

Alasan Tri Rismaharini Bersujud di Kaki Dokter, Walikota Surabaya: Beliau Menuding Staf Saya

Mantan Petinggi Hong Kong Bocorkan Rencana China dan Berani Sebut Presidennya Orang Buangan Dunia

TONTON JUGA :

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Pasien Corona Nekat ke Warung untuk Minum Teh, Pelanggan Panik hingga Warungnya Terpaksa Ditutup

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved