Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Aksi Sujud Tri Rismaharini pada Dokter Bukan Drama, Suko Widodo: Itu Bentuk Kemarahan Luar Biasa

Aksi sujud Risma ini terjadi saat audiensi dengan para dokter di rumah sakit rujukan pasien terinfeksi Virus Corona (Covid-19), yakni RSUD dr Soetomo

Editor: Finneke Wolajan
Dok.Pemkot Surabaya
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini 

Risma menyebutkan dalam audiensi tersebut dr Sudarsono mengeluhkan kapasitas rumah sakit sudah tidak mencukupi lagi.

"Beliau menyampaikan ada masalah, seperti rumah sakit penuh," kata Tri Rismaharini.

Ia menyebutkan sebetulnya masih banyak rumah sakit lain yang dapat menampung pasien, bahkan di rumah sakit yang letaknya berdekatan dengan RSUD dr Soetomo.

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini merasa tidak terima bawahannya dituding tidak dapat menyampaikan informasi, dalam acara Rosi, Kamis (2/7/2020).
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini merasa tidak terima bawahannya dituding tidak dapat menyampaikan informasi, dalam acara Rosi, Kamis (2/7/2020). (Capture YouTube Kompas TV)

Menurut Risma, seharusnya rumah sakit tersebut dapat merujuk pasien yang tidak dapat ditangani ke tempat lain.

"Kita setiap hari mendata rumah sakit yang lain, itu masih banyak yang kosong, tapi kemudian kenapa dikatakan penuh?" tanya Risma.

"Beliau menyampaikan bahwa enggak bisa merujuk," ungkapnya.

Risma menjelaskan seharusnya hal itu dapat disampaikan kepada Pemkot Surabaya melalui layanan pengaduan.

Ia mengaku pihak pemkot sudah menyiapkan ambulans 24 jam untuk membantu merujuk pasien ke rumah sakit.

Menurut Risma, pihak RSUD dr Soetomo mengeluhkan tidak pernah mendapat informasi tersebut.

Ia menyebutkan kesalahan informasi itu dilemparkan kepada bawahannya.

"Beliau menuding bahwa staf saya tidak bisa komunikasi atau koordinasi," papar Risma.

"Padahal setiap hari saya membaca sendiri laporan berapa rumah sakit kosong, informasinya dari mana, kemudian bagaimana kondisi rumah sakit," lanjutnya.

Mendengar hal itu, Risma merasa tersinggung dan harus bertanggung jawab terhadap kinerja stafnya.

"Bagi saya, saya adalah jenderal perangnya di Surabaya. Saya bertanggung jawab memang," kata politisi PDIP ini.

"Orang mau menyampaikan apapun, memang saya yang bertanggung jawab," tambahnya.

Risma menegaskan dirinya tidak senang jika justru bawahannya yang disalahkan.

"Kalau menyalahkan staf saya, saya enggak terima," tegas dia. (TribunWow.com/Brigitta Winasis)

Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Bukan Drama, Pakar Komunikasi Sebut Sikap Sujud Risma sebagai Kemarahan Luar Biasa: 'Saya Ngalah'

Sumber: TribunWow.com
Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved