Berita Heboh
KISAH Seorang Polisi Bangun Pondok Gratis Asuh Ratusan Anak Yatim Piatu, Modal Gaji dari Profesinya
Salat berjamaah digelar di Pondok Pesantren Santri Manjung, Desa Manjung, Kecamatan Wonogiri, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, Senin (29/06/2020).
Semenjak delapan tahun lalu, Bhabinkamtibmas Desa Manjung itu merintis mendirikan pondok pesantren putra-putri gratis yang khusus diperuntukkan bagi anak yatim dan dhuafa.
Hingga kini jumlah santri anak tak mampu yang diasuh di pondoknya mencapai 132 orang.
Seluruh santri yang diasuh berasal dari kalangan dhuafa hingga anak yatim.
Asal muasalnya pun beraneka ragam.
Sebagian besar dari Kabupaten Wonogiri dan ada anak asuh yang berasal dari Lampung.
Tekad pria yang lahir di Sragen, 16 Agustus 1989 mendirikan pondok pesantren gratis bagi anak-anak yatim dan dhuafa bukan tanpa alasan.
Banyaknya anak-anak yatim dan dhuafa yang kurang mendapatkan pendidikan agama dan pendidikan formal, mendorong jiwanya untuk mewadahi mereka dalam satu asrama.
“Saya kasihan melihat kondisi anak-anak. Saya khawatir mereka salah pergaulan nanti bisa rusak akhlaknya,” ujar Eko.
Sebelum menjadi polisi, Eko sudah mengenyam dunia pendidikan di pesantren Nurul Falah Kandangan Sragen sejak SD hingga SMA.
Ia pun tidak memiliki cita-cita mendirikan pondok saat masih mengenyam dunia pendidikan di pesantren.
“Saya tidak memiliki gambaran akan bisa mendirikan pondok.
Tapi saat itu saya berpikir bagaimana hidup saya ini bisa bermanfaat bagi orang lain,” ungkap Eko.
Setelah menjadi polisi, Eko acapkali saat berceramah agama juga menyampaikan pesan agar warga tertib berlalu lintas.
Dengan demikian warga memiliki persepsi positif terhadap keberadaan polisi.
“Saya sambil berdakwah juga memberikan imbauan kamtibmas kepada masyarakat,” ungkap Eko.