Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Virus Corona di Indonesia

Anggota Satgas Covid-19 Soroti Strategi Pemerintah soal Penanganan Virus Corona Dinilai Kurang Tepat

Sebelumnya diketahui Presiden Joko Widodo sempat marah-marah ke menteri soal penanganan virus corona di Indonesia.

Editor: Glendi Manengal
gcs.k12.al.us
Ilustrasi Virus Corona Baru Covid-19 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Sebelumnya diketahui Presiden Joko Widodo sempat marah-marah ke menteri soal penanganan virus corona di Indonesia.

Sampai saat ini kasus Covid-19 baru terus mengalami penambahan.

Bahkan untuk penambahan kasus virus corona baru di Indonesia mencapai 1.000 pasien positif dalam sehari.

BMKG Rabu 1 Juli 2020, Prakiraan Cuaca Dibeberapa Wilayah Berpotensi Hujan Lebat Disertai Petir

Gubernur Anies Baswedan Umumkan PSBB Transisi di DKI Jakarta Diperpanjang Selama 14 hari

Juliari Batubara Sebut Sejak 2015 Ada 95 Kabupaten/Kota Tidak Memperbarui Data Kemiskinan Penduduk

ILUSTRASI virus corona di Indonesia.
ILUSTRASI virus corona di Indonesia. (Shutterstock)

Terkait hal tersebut, Hermawan Saputra, salah satu anggota Tim Satgas Penanganan Covid-19 yang juga masuk dalam keanggotaan Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat (IAKMI) soroti langkah penanganan virus corona di Indonesia.

Strategi yang diambil oleh pemerintah dalam hal ini dilaksanakan oleh lembaga-lembaga terkait untuk menangani corona dinilainya kurang tepat.

Yang menjadi sorotan olehnya adalah sejak awal virus corona tercatat masuk ke Indonesia.

Menurutnya, pihak terkait dalam hal ini pemerintah kurang melibatkan pakar dan ahli kesehatan masyarakat dalam menangani virus corona yang telah jadi pandemi ini.

Keterlambatan merekrut para ahli tersebut adalah awal dari kekeliruan strategi yang diambil hingga penganan covid-19 agaknya seperti lamban.

Tak hanya itu saja, menurut Hermawan, Presiden Jokowi harus lebih jeli melihat masalah yang ada di masyarakat yang berbasis kesehatan komunitas seperti saat ini.

Menurutnya, pemerintah pusat kini lebih fokus pada penanganan covid-19 yang berbasis infrastruktur atau pelayanan medis saja.

Namun pencegahan di tingkat paling bawah atau akar tidak jadi prioritas utamanya.

"Tetapi memang ada yang salah dalam strategi penanganan Covid-19 oleh pemerintah.

Pemerintah tidak cukup merekrut dan meminta pendampingan dari pakar kesehatan masyarakat, para ahli epidemiologi dan juga yang sifatnya berbasis komunitas," kata Hermawan yang dikutip dari Kompas.com, Senin (29/6/2020).

Sebagai catatan menurutnya pencegahan covid-19 di tingkat akar rumput jauh lebih serius untuk diperhatikan oleh pemerintah.

Sumber: Grid.ID
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved