News
Intelijen Sebut Rusia Bayar Taliban untuk Bunuh Pasukan AS, Trump: Tak Ada yang Memberi Tahu Saya
Kabarnya intelijen Rusia terkait dalam upaya pembunuhan tentara AS, tahun lalu upaya pembunuhan di Eropa telah menawarkan hadiah.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Kabarnya intelijen Rusia terkait dalam upaya pembunuhan tentara AS.
Diketahui tahun lalu upaya pembunuhan di Eropa telah menawarkan hadiah atas serangan kepada pasukan AS.
Hal tersebut dilaporkan intelijen Amerika Serikat menyimpulkan bahwa Intelijen Rusia terlibat.
• Kabar Duka, Direktur Utama PT Saka Energi Indonesia Nofriadi Meninggal Dunia
• Pantas China Berani Klaim Sana-sini, Ternyata Miliki Proyek Senjata Militer Super Canggih Ini
• Mia Khalifa Menyesal Pernah Jadi Bintang Film Dewasa, Fans Tanda Tangani Petisi Hapus Videonya
New York Times melaporkan intelijen Amerika Serikat telah menyimpulkan bahwa unit intelijen militer Rusia yang terkait dengan upaya pembunuhan di Eropa telah menawarkan hadiah atas serangan kepada tentara Amerika pada tahun lalu.

Dilansir dari Reuters, surat kabar tersebut menerbitkan laporan yang mengatakan pasukan intelijen dan Operasi Khusus AS di Afghanistan memperingatkan atasannya pada Januari lalu atas dugaan komplotan Rusia untuk membayar hadiah untuk serangan tersebut.
Namun Presiden AS Donald Trump pada hari Minggu mengatakan dia tidak pernah diberitahu tentang upaya Rusia untuk membayar hadiah kepada militan Taliban untuk membunuh pasukan AS di Afghanistan.
"Tidak ada yang memberi pengarahan atau memberi tahu saya, @VP Pence, atau Kepala Staf @MarkMeadows tentang apa yang disebut sebagai serangan terhadap pasukan kami di Afghanistan oleh Rusia," tulis Trump lewat akun twitternya.
"Semua orang menyangkalnya & tidak ada banyak serangan pada kami," lanjut Trump.
Sementara Ketua Dewan Perwakilan Rakyat AS Nancy Pelosi mengatakan dia tidak mengetahui penilaian tersebut dan meminta Kongres untuk diberi pengarahan.

Pelosi mengutip laporan New York Times dan bantahan Trump sebagai bukti bahwa presiden mengabaikan tuduhan terhadap Rusia untuk mengakomodasi Presiden Rusia Vladimir Putin. “Ada sesuatu yang sangat salah di sini.
Tetapi hal ini harus memiliki jawaban,” katanya kepada ABC News.
Ia menambahkan bahwa Trump telah mendukung Putin dengan mengurangi kepemimpinan AS di NATO, mengurangi pasukan AS di Jerman dan mengundang Rusia kembali ke G8.
• Kabar Duka, Direktur Utama PT Saka Energi Indonesia Nofriadi Meninggal Dunia
• Pantas China Berani Klaim Sana-sini, Ternyata Miliki Proyek Senjata Militer Super Canggih Ini
Artikel ini telah tayang di kontan.co.id dengan judul " Rusia dilaporkan membayar Taliban untuk membunuh pasukan Amerika di Afganistan "