Bikers Subuhan Manado
Cerita Bikers Subuhan Manado, 2 Tahun Jadi Wadah Generasi Muda Islam, Masih di Masjid Jaga NKRI
Bikers Subuhan Manado sudah 2 tahun menemani dan menjadi wadah untuk proses hijrah generasi muda di Kota Manado. Baku Sayang Baku Jaga.Masih di Masjid
Penulis: Handhika Dawangi | Editor: Handhika Dawangi
Mereka telah mengganti tempat tongkrongan. Dari tepi jalan ke masjid.
Mereka adalah rakyat Indonesia. Dan dari Masjid lah mereka menjaga NKRI. Menjaga Kesatuan Negara Republik Indonesia (NKRI).
Setelah memperkuat agamanya, ibadahnya, amalannya, maka akan dengan mudah Bikers Subuhan Manado untuk selalu menjaga agar NKRI tetap utuh tanpa konflik.
"Dengan selalu aktif salat di masjid. Aktif melakukan kegiatan di masjid. Maka nantinya bisa menghasilkan jemaah yang kuat dalam arti bukan hanya kuat fisik tetapi juga kuat pemikirannya. Dengan begitu NKRI akan tetap dijaga," ujar Muhammad Yon Ketua Bikers Subuhan Manado.
Bikers Subuhan Manado memang benar-benar lebih mempererat dan memperkokoh persatuan dan kesatuan. Para ketuanya (anggotanya) datang dari berbagai suku, ras dan golongan.
Ada Minahasa, Bantik, Gorontalo, Jawa, Maluku, Makassar, Sanger, dan berbagai suku dan ras lainnya.
Ketua-ketua dari berbagai latar belakang pekerjaan ada di Bikers Subuhan Manado. Pengusaha, pedagang, wiraswasta, satpam, wartawan, tukang ojek, loper koran, barista, tukang bubur, penjual sate, penjual bakso, penjual ikan, pelajar, mahasiswa, polisi, tentara, guru, dosen, pedagang kaki lima, buruh bangunan, hingga yang belum memiliki pekerjaan.
Semuanya dirangkul di Bikers Subuhan Manado. Tidak ada syarat memberatkan. Yang penting hanya salat.
Bikers Subuhan Manado selalu bergerak sesuai dengan hasil musyawarah yang melibatkan hampir semua ketua.
Selalu dibimbing dan berbagi dengan Pembina Bikers Subuhan Manado.

Pembina Bikers Subuhan Manado
Ada 2 tokoh yang selalu hadir menemani ketua-ketua Bikers Subuhan Manado selama dua tahun ini.
Mereka berdua tak pernah absen bila ada yang membutuhkan.
Saran dan kritik sering disampaikan.
Yang pertama ada Faisal Salim biasa disapa Bang Thoyib.