News
Baru-baru ini, Iran Sukses Uji Coba Rudal Jelajah Anti-kapal yang Berdaya Jangkau 280 Kilometer
Menteri Pertahanan Iran Brigadir Jenderal Amir Hatami, kesuksesan tes rudal antikapal perang tersebut merupakan pesan kepada musuh-musuh negara Mullah
Kantor berita pemerintah Iran mengatakan, ada dua jenis rudal yang ditembakkan, tapi tak ada penjelasan lebih lanjut. Gambar yang menampilkan proyektil diluncurkan dari kendaraan militer mengenai sasaran di laut.
Panglima Angkatan Laut Iran Laksamana Hossein Khanzadi mengatakan kepada saluran tv pemerintah, bahwa rudal kelas C ini dilengkapi "homing" atau pemandu ini dapat mengenai sasaran dengan akurasi tinggi pada jarak dekat.
Homing adalah sistem panduan di rudal berupa peralatan elektronik, yang membuat rudal dapat melacak dan mengenai sasarannya.
"Itu berarti rudalnya bertipe tembak-dan-hilang (setelah melesat, rudal akan mencari sendiri sasarannya--Red). Kami menembakkan rudal dan datanya ada di rudal itu, yang memiliki berbagai sistem navigasi bawaan," terangnya dikutip dari Associated Press Kamis (18/6/2020).
Uji coba ini dilakukan setelah tragedi salah tembak pada Mei. Kala itu sebuah rudal yang ditembakkan dalam latihan Iran justru mengenai teman sendiri di kapal Angkatan Laut Iran.
Padahal, rudal itu ditargetkan menuju perairan dekat Selat Hormuz. Akibat dari kesalahan ini, 19 pelaut tewas dan 15 lainnya luka-luka.
Latihan ini juga digelar usai konfrontasi di laut antara pasukan Iran dan Amerika Serikat (AS), tepatnya di dekat Teluk Persia.
Pada April, AS menuduh Iran melakukan manuver "berbahaya dan meledek" dengan mendekati kapal perang AS di sisi utara Teluk Persia.
Iran rutin mengadakan latihan di Teluk Oman yang berdekatan dengan Selat Hormuz. Sekitar 20 persen jalur perdagangan minyak dunia melintasi selat ini.
• Keluarga Bingung, Didi Riyadi Muncul di Rumah Ayu Ting Ting Tengah Malam
Kekuatan Rudal Iran
Januari silam, masyarakat internasional dikejutkan dengan keberanian Iran menembakkan belasan rudal jarak menengahnya ke pangkalan militer AS di Irak.
Bukan cuma soal keberanian, melainkan akurasi rudal-rudal balistik tersebut yang bisa dikatakan presisi.
Hal ini mengejutkan banyak pihak, terutama para analisis militer barat yang selama ini meremehkan kemampuan rudal Iran. Banyak di antara mereka-sebelum kejadian ini-mengatakan, "Keberadaan rudal-rudal tersebut hanya sebagai alat bargaining politik oleh Teheran menekan negara tetangganya."
Sebuah laporan Departemen Pertahanan AS menggambarkan "pasukan" rudal negara itu sebagai yang terbesar di Timur Tengah.
Tidak mungkin untuk memberikan angka yang tepat, tetapi Pusat Studi Strategis dan Internasional yang berbasis di AS mengatakan Iran memiliki ribuan rudal dengan lebih dari selusin jenis yang berbeda.