Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Virus Corona dan DBD

Kasus Covid-19 Total 45.891 pada 21 Juni 2020, Sedangkan DBD Kini 64.251 Per Tanggal 17 Juni 2020

Pandemi Covid-19 bukan satu-satunya virus yang dihadapi Indonesia, diketahui sebelum adanya virus corona Indonesia sedang melawan virus lainnya.

Editor: Glendi Manengal
(pixabay.com)
Ilustrasi Demam Berdarah yang disebabkan oleh Nyamuk Aedes aegypti 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Pandemi Covid-19 bukan satu-satunya virus yang dihadapi Indonesia.

Diketahui sebelum adanya virus corona Indonesia sedang melawan virus lainnya.

Terkait hal tersebut, virus itu yaitu demam berdara dengue (DBD).

Di tengah pandemi virus corona yang masih berlangsung, pemerintah dihadapkan pada masalah kesehatan lain, yaitu dengue hemorraghic fever (DHF) atau wabah demam berdarah dengue (DBD).

Menurut Kementerian Kesehatan, ada 64.251 kasus DBD yang dilaporkan dengan jumlah kematian sebanyak 385 orang antara bulan Januari hingga 17 Juni 2020.

Provinsi Bali mencatatkan jumlah kasus tertinggi, yaitu sebanyak 8.930, disusul Jawa Barat, sebanyak 6.337 kasus.

Ilustrasi
Ilustrasi (PROKAL.co)

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi menyebut bahwa jumlah kasus yang tercatat saat ini di tahun 2020 lebih rendah daripada tahun lalu.

Sebelumnya ada 98.000 kasus yang dilaporkan terjadi pada waktu yang sama di tahun 2019.

Namun, perhatian terbesar di tahun ini adalah alasan mengapa kasus terus meningkat meskipun bulan puncak demam berdarah pada Maret dan April telah dilewati.

Adapun jumlah kematian yang dilaporkan sejauh ini adalah separuh dari angka di periode yang sama tahun lalu.

"Normalnya, kami melihat jumlah kasus DBD yang sangat rendah di bulan Juni.

Kami masih mencoba mencari tahu mengapa masih ada banyak kasus di bulan Juni," kata Nadia sebagaimana dikutip Straits Times, Sabtu (20/6).

Kementerian Kesehatan juga mendorong pihak pengelola gedung perkantoran, tempat ibadah, dan tempat-tempat lain untuk memeriksa keberadaan nyamuk dan melakukan fogging atau larvisida.

Sebelumnya, pada tahun 2016, Indonesia mencatatkan jumlah kasus dan kematian akibat DBD tertinggi, yaitu dengan 204.171 kasus dan 1.598 kematian.

Pakar penyakit tular vektor, Dr Rita Kusriarti mengatakan bahwa perubahan pola cuaca tahun ini, dengan transisi dari musim kemarau ke musim hujan pada bulan Mei (bukan Maret), berkontribusi pada sejumlah besar kasus pada bulan Juni.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved