Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Update Virus Corona Internasional

46 Persen Populasi Suku Arara Pedalaman di Amazon Brasil Positif Covid-19, Presiden Anggap Remeh

Titik episentrum virus corona kini mulai bergeser ke dataran Amerika Latin, seiring melonjaknya kasus di sejumlah negara di wilayah itu.

Editor: Maickel Karundeng
CNN
Seorang remaja dari suku pedalaman Amazon terisolasi setelah dites positif mengidap Covid-19 telah meninggal dunia. Meninggalnya remaja tersebut meningkatkan kekhawatiran tentang dampak virus corona pada para penduduk asli kawasan tersebut. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Pandemi Covid-19 sangat berdampak dan memberikan efek negatif secara global.

Sebagian besar negara-negara telah terjangkit dari Virus Corona ini dan secara bersama-sama mencari vaksin.

Bahkan wabah Covid-19 telah menyerang orang-orang yang berada di pedalaman sekalipun.

Titik episentrum virus corona kini mulai bergeser ke dataran Amerika Latin, seiring melonjaknya kasus di sejumlah negara di wilayah itu.

Brasil menjadi yang paling terpukul dibandingkan negara Amerika Latin lainnya dengan kasus infeksi lebih dari 1 juta dan 50.591 orang meninggal dunia.

Infeksi diketahui tidak hanya menyebar di wilayah perkotaan dan padat penduduk lainnya, virus corona juga telah menyerang sampai wilayah suku pedalaman Brasil.

980 kasus dan 120 kematian Berdasarkan laporan Asosiasi Masyarakat Adat Brasil (APIB) akhir Mei 2020 lalu, lebih dari 980 kasus virus corona dan 120 kematian terkait suku asli pedalaman.

Suku Arara dari wilayah Cachoeira Seca termasuk yang paling terpukul di antara suku-suku pedalaman lainnya.

Menurut Survival International, sebuah organisasi yang mengadvokasi dan membela hak-hak adat, sekitar 46 persen dari 121 anggota suku Arara terinfeksi Covid-19.

"Kami sangat khawatir. Tak ada obat, tak ada ventilator," kata seorang anggota suku Arara, dilansir dari Live Science, Sabtu (20/6/2020).

Memerlukan waktu tiga hari perjalanan dari desa tempat tinggal suku Arara menuju kota dan rumah sakit terdekat.

Suku Arara pertama kali ditemukan pada 1987 dan relatif baru dalam sejarah masyarakat Brasil.

Hal itu membuat mereka sangat rentan terhadap penyakit luar, menurut Survival International.

"Kami meminta perlindungan dari kasus-kasus virus corona ini," kata anggota suku itu.

Terancam kehilangan tempat tinggal Selain ancaman virus corona, suku Arara dan suku pedalaman lainnya juga terancam kehilangan tempat tinggal mereka.

Dari Januari 2019 hingga Maret 2020, lebih dari 8.000 hektar pohon hutan Amazon telah ditebangi.

Ada sekitar 900.000 orang yang mendiami hutan tersebut selama ribuan tahun lamanya.

Untuk diketahui, pemerintah Brasil telah mendapat banyak kritikan mengenai penanganan virus corona yang berdampak pada melonjaknya angka kasus.

Saat laporan awal Covid-19 di negera itu, Presiden Brasil Jair Bolsonaro justru menganggap remeh virus corona dengan menyebutnya sebagai "sedikit flu" yang mudah diatasi.

Dia bahkan mendapat julukan Trump of the Tropics karena semangat populisnya dan pendekatan anti-sains terhadap pemerintah mirip Presiden AS Donald Trump.

Bolsonaro juga meminta semua orang untuk menghadiri protes anti-lockdown dan bersikeras tak ada yang lebih penting daripada ekonomi.

BERITA TERPOPULER :

Anggota TNI Tewas Tertembak, Polisi Militer Masih Lakukan Penyelidikan

INFO TERBARU Gaji ke-13 Aparatur Sipil Negara, Ini Penjelasan Menteri Keuangan Sri Mulyani

 Nilai Tukar Rupiah Senin 22 Juni 2020 Menguat 33 Poin, Rp 14.209 Per Dolar AS

TONTON JUGA :

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul https://www.kompas.com/tren/read/2020/06/22/152000165/hampir-setengah-populasi-suku-pedalaman-di-amazon-brasil-terinfeksi-covid?page=all#page2
Penulis : Ahmad Naufal Dzulfaroh
Editor : Rizal Setyo Nugroho

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved