Konflik China dan India
Sebut PM Narendra Modi Serahkan Wilayah India ke China, Pimpinan Oposisi: Beraninya Mereka
Rahul Gandhi juga mempertanyakan apa yang sudah dilakukan pemerintah India di wilayah perbatasan.
Sebagai informasi, kelompok oposisi menekan Modi agar merespons China secara agresif.
Narendra Modi yang didukung oleh kelompok nasionalis di India dianggap tidak mampu mengatasi isu perbatasan, meski saat kampanye pemilu, ia fokus pada keamanan nasional setelah naiknya ketegangan dengan sang musuh bebuyutan yaitu Pakistan, di perbatasan barat India.
Sementara itu, Presiden Kongres India, Sonia Gandhi menyayangkan pertemuan antar-perwakilan partai baru digelar baru-baru ini.
"Kita masih berada dalam kegelapan di banyak aspek penting dari krisis ini," kata Sonia Gandhi dalam pernyataan resmi kepada pemerintah.
Sonia menegaskan seharusnya pertemuan semua partai digelar lebih cepat setelah adanya laporan atas pergerakan China tanggal 5 Mei.
Sonia sempat bertanya kepada pemerintah terkait beberapa hal:
"Pada tanggal berapa pasukan China menyusup ke wilayah kami di Ladakh? Kapan pemerintah mengetahui tentang pelanggaran China di wilayah kami? Apakah pada 5 Mei, seperti yang dilaporkan atau justru sebelumnya? Apakah pemerintah tidak menerima, secara teratur (tentang) gambar satelit dari perbatasan negara kita?"
Menurut pandangan pemerintah, apakah ada kegagalan intelijen?" tanya Sonia lebih lanjut.
Sonia meminta jaminan bahwa status quo akan dipulihkan dan China akan kembali ke posisi semula di Garis Kontrol Aktual (LAC).
Seruan Boikot Produk China
Menteri Urusan Pangan dan Konsumen India, Menteri Urusan Pangan dan Konsumen India, Ram Vilas Paswan menyerukan kepada masyarakat India untuk memboikot produk-produk China.
Ia juga mengarahkan para pejabat kementeriannya untuk tidak memakai produk China dalam sehari-hari.
Pernyataannya ini hadir buntut naiknya tensi antara India dan China dalam persoalan perbatasan wilayah di Himalaya.
"Saya menyerukan ke semua orang, melihat cara China bertingkah, kami memboikot semua produk China," kata Paswan, dilansir Economic Times, Kamis (18/6/2020).
Lebih jauh lagi, Paswan juga mendesak pemerintah pusat agar secara ketat menerapkan aturan standar kualitas Badan Standar Nasional India (BIS) atas produk yang diimpor dari China.