Breaking News
Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kriminal

Mahasiswa di Surabaya Tega Membunuh Terapis Pijat Online, Ditawarkan Pelayanan Lebih

"Belum sempat bersetubuh. Dia (korban) minta uang tambahan. Saya akhirnya enggak mau. Tapi korban ngeyel ikut marah," kata dia.

Editor: Isvara Savitri
Tribunnews.com/Firman R
BARANG BUKTI - Wakapolrestabes Surabaya, AKBP Hartoyo menunjukkan barang bukti kasus pembunuhan terapis pijat di Surabaya yang mayat korbannya dimasukkan dalam kardus. 

Setelah tiba di rumah kontrakan YF, sekitar pukul 18.00 WIB, korban memijat pelaku selama 45 menit. Setelah itu, korban diduga menawarkan jasa layanan tambahan.

"Saya bayar pijatnya Rp 900.000. Kemudian dia (korban) menawarkan layanan plus-plus," kata YF di Polrestabes Surabaya seperti dikutip dari Surya.co.id, Rabu (17/6/2020).

Seperti diberitakan sebelumnya, Monik ditemukan tewas dengan penuh luka di bagian leher.

Kaki kanannya pun tampak ada bekas luka bakar. Jasadnya disimpah pelaku dengan menggunakan kardus bekas lemari es.

Polisi menduga pembunuhan tersebut dilakukan pada Selasa (16/6/2020) sekitar pukl 23.00 WIB.(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Terapis Pijat Dibunuh di Surabaya, Pelaku: Belum Bersetubuh, Minta Tip Tambahan".

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved