Putri Konglomerat Ini Terjangkit Covid-19, Sewa Pesawat Rp 5 Miliar untuk Pulang Vietnam dari London
Sang konglomerat tak ragu merogoh kantong Rp 18 miliar untuk memerangi Covid-19 yang merongrong tak hanya putrinya, juga negerinya
TRIBUNMANADO.CO.ID - Putri konglomerat Vietnam ini buru-buru dipulangkan ke negerinya pakai pesawat carteran berbiaya Rp 5 miliar.
Ini karena ia diduga terjangkit Covid-19. Setelah berjuang, ia akhirnya sembuh.
Sang ayah yang merupakan konglomerat tak ragu merogoh kantong Rp 18 miliar untuk memerangi Covid-19 yang merongrong tak hanya putrinya, juga negerinya.
Vietnam sukses mengendalikan penyebaran kasus Covid-19, meski berbatasan langsung dengan China, negara pertama yang mengalami virus mematikan ini.
Hanya 332 kasus Covid-19 yang dikonfirmasi di Vietnam.
Tapi satu pasien Covid-17 Vietnam adalah Tien Nguyen, 24, - sosialita, influencer dan putri dan pewaris miliarder Vietnam, Johnathan Hanh Nguyen.
Tien Nguyen dinyatakan positif terjangkit COVID-19 dan jadi selebritas Vietnam ketiga setelah dua bersaudara Nga Nguyen dan Nyuyen Hong Nhung.
Tien Nguyen dilaporkan sempat bertemu dengan Nga Nguyen di London.
Sementara, Nga dan saudarinya terjangkit virus tersebut setelah mengikuti rangkaian pekan mode di Milan, Paris, dan London.
Melansir south china morning post, informasi itu dibocorkan jurnalis Vietnam, Le Nguyen Huong Tra, dikutip dari surat kabar Vietnam-Kanada, Thoi Bao.
Diketahui Tien Nguyen berkonsultasi dengan dokter di London pada awal Maret setelah mengalami gejala batuk.
Biaya sewa pesawat pribadi membawa Tien Nguyen selama 13 jam penerbangan dari London ke Vietnam sekitar US $ 360.000 atau Rp 5 miliar lebih.
Setelah putrinya sembuh dari Covid-19, ayahnya memberikan sumbangan sebesar 30 miliar dong Vietnam (US $ 1,3 juta) atau setara Rp 18,3 miliar untuk mendukung upaya pemerintah Vietnam melawan Virus Corona, dan memerangi masalah lingkungan di Delta Mekong.
Johnathan Hanh Nguyen lahir pada tahun 1951 di provinsi Khanh Hoa, Vietnam.
Dia bermigrasi ke Filipina pada usia 23 dan kemudian belajar penerbangan di Seattle di AS.
Dia memulai karirnya di Philippine Airlines dan kemudian menjadi CEO maskapai di Indocina.
Pada tahun 1985, Johnathan kembali ke Vietnam untuk menjalankan penerbangan langsung antara Filipina dan Vietnam.
Pada tahun yang sama, ia meluncurkan usaha bisnis pertamanya yang sukses di negara itu, penginapan bintang tiga senilai US $ 10 juta Nha Trang.
Didorong oleh pertumbuhan pesat ekonomi Vietnam, Nguyen merambah bisnis Vietnam dan mendiversifikasi kerajaan bisnisnya ke berbagai industri termasuk pusat perbelanjaan kelas atas dan toko bebas bea yang mengkhususkan diri pada merek-merek mewah seperti Chanel, Dior, Burberry, Louis Vuitton, Armani dan Rolex, serta waralaba makanan seperti Burger King dan Domino's Pizza.
Selain usaha bisnis, Johnathan juga dikenal karena hubungannya dengan wanita terkemuka.
Istri pertamanya adalah Cristina Serrano, yang berasal dari keluarga elite Filipina; Cristina adalah keponakan Imelda Marcos, mantan Ibu Negara Filipina.
Louis Nguyen, putra kedua mereka, menjadi selebriti di Vietnam setelah menikahi Tang Thanh Ha, bintang film terkemuka dalam drama televisi Vietnam dan film-film blockbuster.
Dengan ketenarannya, Tang Thanh Ha sangat populer di masyarakat dan terpilih sebagai duta merek untuk Audi dan Toshiba.
Sejak menikah, Tang Thanh Ha fokus pada bisnis keluarga dalam bidang fashion dan F&B, sementara suaminya membantu menjalankan perusahaan keluarganya.
Istri kedua Johnathan Hanh Nguyen adalah Le Hong Thuy Tien, mantan pramugari dan aktris.
Dia mengatakan bahwa selama masa pacaran, Nguyen membuat Thuy Tien terkesan dengan hadiah mewah.
Thuy Tien adalah Presiden IPPG, dan berkat karirnya yang berkembang dipandang sebagai salah satu wanita paling berpengaruh di Vietnam.
Dia adalah penggemar berat tas desainer mewah dan pakaian mahal, dan dia juga memiliki koleksi mobil mewah termasuk Lexus, Mercedes-Benz, Rolls-Royce, Bentley dan Maybach.
Dia dan putrinya Tien Nguyen sering terlihat di acara-acara mode internasional utama di Milan, Paris, dan London, mengenakan perlengkapan desainer yang sangat didambakan.
Kurang dikenal publik, dua saudara perempuan Johnathan Hanh Nguyen, Nguyen Anh Hoa dan Nguyen Anh Hong, juga merupakan pendiri toko berjaringan yang menguntungkan, Maximark dan Citimart.
Berbatasan Dengan China, Sumbernya Corona, Bagaimana Vietnam Nol Kematian Pasien? Ini Rahasianya
Tak jauh beda, dalam laporan Worldometers, Vietnam mencatatkan 270 kasus positif dengan tanpa kematian.
Meski angka pengujian Covid-19 di Vietnam relatif rendah dan para ahli memperingatkan Kementerian Kesehatan pemerintah yang otoriter adalah satu-satunya sumber data, mereka juga percaya tidak banyak alasan untuk tidak memercayai pemerintah Vietnam.
Vietnam merupakan salah satu negara pertama yang melarang penerbangan dari dan ke China pada awal Februari.
Bahkan pelarangan ini telah dimulai ketika Vietnam baru memiliki selusin kasus terkonfirmasi.
Kemudian cara Vietnam tangani Covid-19 berikutnya adalah desa-desa dengan 10.000 penduduk yang dekat dengan ibu kota Hanoi ditempatkan dalam karantina.
Ada juga pelacakan kontak yang secara agresif dilakukan.
Seperti kisah dari seorang warga Hanoi berusia 72 tahun ini yang menggambarkan bagaimana ia dan tim di masyarakatnya ditugaskan untuk menangani kasus-kasus yang dicurigai.

"Kami mendatangi setiap gang, mengetuk setiap pintu," kata Nguyen Trinh Thang kepada AFP, lansir dari Kompas.com.
"Kami mengikuti panduan dari pemerintah kami bahwa 'memerangi pandemi seperti memerangi musuh kami'."
Keberhasilan Vietnam dalam meyakinkan masyarakat untuk bekerja sama telah menjadi kunci, menurut Takeshi Kasai Direktur Regional Organisasi Kesehatan Pasifik Barat.
"Mereka benar-benar melakukan bagian mereka," katanya pada awal pekan ini seraya menambahkan dia percaya sekitar 80.000 orang mematuhi karantina.
"Saya pikir itulah alasan mengapa mereka dapat terus menjaga jumlah (kasus) kecil."
Sekarang hampir tidak ada penerbangan internasional yang tiba di Vietnam, dan negara itu telah di-lockdown sebagian sejak awal April.
Jalanan di Hanoi - yang biasanya dibanjiri dengan sepeda motor, turis, dan pedagang - kini sangat sepi, kecuali antrean yang terlihat di ATM beras.
Kontrol ketat yang dicanangkan pemerintah setempat tampaknya telah membuahkan hasil.
Melonggarkan social distancing
Setelah melaporkan tidak ada infeksi baru untuk hari keenam secara beruntun pada Rabu (22/4/2020), pemerintah mengatakan beberapa toko dan layanan akan diizinkan buka lagi.
Pada Kamis (23/4/2020), beberapa kafe di ibu kota kembali beroperasi meski jalan-jalan masih cukup sepi.
Beberapa sekolah di Vietnam juga akan dibuka lagi minggu depan.
Melampaui harapan Di seluruh Eropa dan Amerika Serikat (AS), pemerintah daerah berjuang menjaga warganya tetap di rumah, tetapi orang-orang masih berdatangan ke pantai dan demonstran menolak mematuhi perintah lockdown.
Sebaliknya, Komunis Vietnam telah menempatkan puluhan ribu warganya dalam karantina, termasuk warganya dari luar negeri yang kembali ke rumah, di kamp-kamp bergaya militer di seluruh negeri.
Vu Thi Nhung dan putranya menghabiskan 2 minggu tidur di ranjang susun asrama tanpa kasur, di sebuah kamp di Hanoi setelah kembali dari Jerman pada Maret.
Makan 3 kali sehari diletakkan di luar kamar mereka oleh tentara.
"Anda tidak dapat membandingkannya dengan berada di rumah, tetapi mengingat Vietnam dan situasi ekonominya saat pandemi, ini melampaui harapan saya," kata perempuan itu ke jurnalis AFP. (scmp)
Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Putri Konglomerat Kena Covid-19, Pulang Naik Pesawat Carter Rp 5 Miliar dan Sumbang 18 Miliar