Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Dunia Hadapi Resiko Kelaparan, Rapuhnya Sistem Pangan Global Bisa Jadi Penyebab

Laporan PBB minggu ini mengatakan, jika dunia tidak segera bertindak, pandemi Covid-19 dapat menyebabkan darurat pangan global.

Editor: Ventrico Nonutu
NET
Ilustrasi panen padi. 

Faktor lain juga memperburuk sistem ketahanan pangan di berbagai negara, kata Asaf Tzachor, ahli ketahanan pangan dari Pusat Studi Risiko Eksistensial Universitas Cambridge. Negara-negara di kepulauan Pasifik, misalnya, mengandalkan pendapatan nasionalnya hingga 70% dari sektor pariwisata dan menghabiskan miliaran dolar untuk mengimpor makanan. Pembatasan perjalanan yang menghantam sektor penerbangan telah merusak pariwisata dan membuat impor pangan menjadi langka.

Upaya hindari bencana kelaparan

Di sebagian besar negara di Afrika, orang lebih mungkin meninggal karena kelaparan yang disebabkan oleh resesi ekonomi akibat pandemi daripada karena penyakit itu sendiri, demikian menurut Dana Internasional untuk Pengembangan Pertanian. Lebih dari setengah penduduk Afrika hidup sebagai petani kecil dan pertanian adalah pilar utama ekonomi di benua itu.

Orang-orang yang bekerja di sektor informal diperkirakan menyumbang lebih dari sepertiga Pendapatan Domestik Bruto di daerah Sub Sahara, Afrika. Mereka sangat rentan karena tidak memiliki akses ke jejaring pengaman sosial, kata Wanjira Mathai, Direktur Regional Afrika di World Resources Institute. "Mereka yang berada di ambang jurang kemiskinan, yang berisiko jatuh ke dalam keadaan kemiskinan yang lebih dalam ... mereka adalah orang-orang yang sangat kita khawatirkan."

FAO mengatakan bahwa 13 juta orang di negara-negara seperti Ethiopia, Kenya, Somalia, Djibouti dan Eritrea telah kehabisan makanan sama sekali atau harus melewati seharian penuh tanpa makanan. Kehancuran telah membuat negara-negara ini lebih tergantung pada impor dan lebih rentan terhadap adanya gangguan pasokan karena kebijakan lockdown. "Beberapa petani menangis," kata Ara Nashera, seorang petani organik di dekat Gunung Kilimanjaro di Kenya.

Bahkan jika kelaparan ekstrem dapat dihindari, masih banyak orang yang hidup di ujung tanduk. Keadaan ini akan memaksa orang untuk menjual barang-barang mereka, mengurangi kualitas makanan dan berhenti menyekolahkan anak-anak hanya supaya bisa "menyediakan makanan di atas meja," kata Susanna Sandstrom, ekonom Program Pangan Dunia milik PBB.

"Akan ada orang yang terpaksa mengemis, dan melakukan hal-hal yang berisiko untuk memenuhi kebutuhan makan mereka."

Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul Sistem Pangan Rapuh, Dunia Hadapi Risiko Kelaparan di Tengah Wabah Corona

https://internasional.kontan.co.id/news/sistem-pangan-rapuh-dunia-hadapi-risiko-kelaparan-di-tengah-wabah-corona

Sumber: Kontan
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved